Makanan yang Bisa Bikin Anak Cepat Puber

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
30 Januari 2020 8:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Makanan yang Bisa Bikin Anak Cepat Puber
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ingatkah Anda saat remaja dahulu, pada usia berapa teman-teman sekolah mulai mendapatkan menstruasi pertamanya? Kebanyakan mungkin menjawab antara usia 12 hingga 15 tahun. Ternyata, usia anak memasuki pubertas ini (yang ditandai dengan hadirnya menstruasi dan mimpi basah) semakin lama semakin dini. Sebelum abad ke 20, anak perempuan mengalami pubertas di usia 16-17 tahun. Kini, anak perempuan di AS mulai tumbuh payudara sebelum usia 10 tahun, menstruasi pertama sebelum 10 tahun. Bahkan, hampir 16% remaja perempuan di AS mengalami pubertas pertama di ulang tahunnya yang ke-7 dan sekitar 30% pada usia 8 tahun!
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan di Indonesia?
Di Indonesia sendiri, Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2010 menunjukkan usia menarche (menstruasi pertama) rata-rata masih berada di rentang usia 11,39 tahun hingga 13,39 tahun.
Apakah penyebabnya?
Beragam. Bisa karena kondisi kesehatan, kurangnya aktivitas fisik, paparan zat kimia dan polusi, bisa juga karena asupan makanan. Ya, beberapa jenis makanan dan minuman dipercaya dapat mempercepat pubertas anak karena tingginya kandungan lemak. Lemak ternyata memiliki karakteristik seperti “pabrik estrogen”, dimana semakin banyak lemak di badan semakin banyak pula hormon insulin, leptin, dan estrogen yang diproduksi. Hormon estrogen inilah yang berperan besar dalam mempercepat matangnya sistem reproduksi. Inilah mengapa anak-anak yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas rentan mengalami pubertas dini, atau sering disebut precocious puberty.
ADVERTISEMENT
Jadi, orang tua harus mewaspadai asupan makanan berlemak yang dikonsumsi anak. Beberapa contoh makanan yang dapat mempercepat pubertas jika dikonsumsi secara berlebihan adalah:
Makanan berminyak
Rata-rata minyak goreng yang digunakan di Indonesia adalah minyak tumbuhan yang telah dirafinasi (refined vegetable oils). Artinya, kandungan minyak tersebut sudah diubah secara kimiawi. Minyak jenis ini sangat mudah diserap oleh tubuh dan diubah menjadi lemak hanya dalam waktu beberapa menit saja.
Protein hewani (daging dan telur)
Protein hewani juga dipercaya memberikan dampak pubertas dini pada anak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Michael Greger menyimpulkan bahwa anak usia pra sekolah (5-6 tahun) yang mengkonsumsi protein hewani dalam jumlah banyak akan mengalami pubertas dini dibandingkan mereka yang mengkonsumsi protein nabati lebih banyak. Anak yang mengkonsumsi protein sayur mengalami pubertas 7 bulan lebih lama dari usia puber, sementara mereka yang mengkonsumsi protein hewani memulai pubertas 7 bulan lebih awal.
ADVERTISEMENT
Kenapa demikian? Karena konsumsi daging meningkatkan IGF-1 (sejenis hormon pertumbuhan) yang berhubungan dengan pubertas dini. Tak terkecuali daging yang digunakan pada makanan cepat saji. Steroid dengan kandungan testosteron yang disuntikkan pada hewan agar lebih gemuk mampu meningkatkan kadar hormon seks dalam tubuh anak, sehingga tak hanya mempercepat pubertas namun juga berbahaya untuk kesehatan.
Susu sapi dan produk turunannya
Susu sapi yang dijual di pasaran, biasa diambil dari sapi industri yang dibuat hamil terus menerus agar produksi susu tidak terhenti. Kehamilan ini membuat kadar estrogen dalam tubuh dan susu sapi meningkat. Ini yang membuat konsumsi susu sapi setengah liter saja pada remaja perempuan dapat meningkatkan kadar IGF-1 sebanyak 10%. Selain itu, hormon seks pada susu sapi juga berasal dari steroid yang disuntikkan sebagai penggemuk, yang membuat kadar hormon seks pada anak bisa meningkat tiga kali lipat hanya dengan satu jam mengkonsumsi susu sapi.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah anak harus menghindari ragam asupan di atas? Tentu tidak. Beberapa asupan bermanfaat pada tubuh, hanya saja Anda perlu perhatikan jumlah takarnya. Pada daging, tentu akan lebih mengkonsumsi daging segar yang Anda buat dibandingkan pada makanan cepat saji. Pilih minyak tumbuhan yang alami dan perhatikan cara mengolahnya. Begitu pula dengan susu. Apabila Ananda ingin tetap mengkonsumsi susu, susu kedelai atau susu almond dapat menjadi alternatif. Tidak minum susu sebetulnya juga tidak masalah mengingat kandungan nutrisi dalam susu tetap dapat diperoleh melalui makanan lainnya.