Mungkinkah Serangan Jantung Saat Berhubungan Seks?

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
12 Oktober 2020 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mungkinkah Serangan Jantung Saat Berhubungan Seks?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dwi (59) merasa bimbang. Suaminya (65) yang pernah mengalami stroke hingga jantungnya bermasalah dan kini rutin mengonsumsi obat untuk jantung, mengajaknya berhubungan seks. Kekhawatiran Dwi hanya satu, bagaimana jika hubungan seks tersebut menyebabkan serangan jantung? Apalagi, mereka sudah lama tidak berhubungan seks.
ADVERTISEMENT
Penyakit jantung memang dapat terjadi pada semua usia. Namun, Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa penyakit jantung paling banyak diderita oleh lansia berusia 75 tahun ke atas (4,7%) dan usia 65-74 tahun (4,6%). Tidak hanya itu, 45% angka kematian di seluruh dunia akibat penyakit tidak menular pun ternyata disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Ini yang membuat mereka yang memiliki penyakit jantung atau pasangan dengan penyakit jantung khawatir terjadi serangan jantung saat berhubungan seks. Namun, benarkah hubungan seks dapat memicu terjadinya serangan jantung?
Michael Blaha, M.D., M.P.H., direktur riset klinis dari pusat pencegahan penyakit jantung Johns Hopkins, menjelaskan bahwa kemungkinan terjadinya serangan jantung saat berhubungan seks sangatlah kecil meskipun hubungan seks meningkatkan detak jantung. Selama Anda masih bisa naik turun tangga ataupun jogging dengan mudah, maka hubungan seks tidak dapat memicu terjadinya serangan jantung.
ADVERTISEMENT
Untuk mengukur seberapa banyak energi yang dikeluarkan untuk melakukan suatu aktivitas, digunakan ukuran bernama METs (metabolic equivalents). Berhubungan seks “hanya” setara dengan 2-3 METs, namun bisa meningkat hingga 4-5 METs saat orgasme. Olahraga seperti berenang bisa setara dengan 7-10 METs. Karena itu, berhubungan seks masih dianggap sebagai olahraga intensitas ringan hingga sedang bagi kerja jantung.
Kemungkinan untuk mendapatkan serangan jantung saat berhubungan seks tentu saja ada. Hanya saja, kemungkinannya kecil bagi mereka yang memiliki jantung sehat. Orang yang sedang melakukan olahraga lari dan aerobik pun memiliki risiko sedikit lebih besar untuk mendapat serangan jantung dibandingkan saat dalam kondisi beristirahat.
Jika demikian halnya, apakah lansia yang memiliki penyakit jantung bisa berhubungan seks sesuai kebutuhan?
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Addiena Primawati, Sp.JP-FIHA, hal tersebut tergantung dari seberapa berat penyakit jantung yang diderita oleh lansia yang bersangkutan. Untuk menentukan apakah penyakit jantung tersebut masih ringan atau tergolong berat harus melalui pemeriksaan dokter.
“Berat ringannya sakit jantung juga bisa dilihat dari aktivitas sehari-hari. Kalau untuk berjalan saja sudah terengah-engah, bisa dipastikan lansia tersebut juga tidak kuat berhubungan seks,” jelasnya.
Selain itu, hubungan seks (juga olahraga) sebaiknya tidak dilakukan penderita penyakit jantung yang merasakan keluhan berupa:
- nyeri dada
- napas pendek-pendek
- detak jantung tidak teratur
- mual
- gangguan pencernaan
Bagaimana dengan konsumsi obat kuat?
Ketika pria memasuki usia lanjut, kemampuan ereksi berkurang. Obat kuat bisa saja menjadi pilihan untuk mengobati disfungsi ereksi. Pada mereka yang mengonsumsi obat jantung, konsumsi obat kuat tidak disarankan karena dapat menyebabkan tekanan darah turun drastis. Begitu pula bagi mereka yang pernah mengalami serangan jantung, stroke, maupun gangguan irama jantung. Pada pria lansia yang sehat maupun yang mengalami gangguan ginjal dan hati, mengurangi dosis bisa menjadi solusinya.
ADVERTISEMENT
Agar jantung sehat…
Mereka yang memiliki kinerja jantung yang stabil –di usia berapapun- akan terhindar dari risiko serangan jantung, termasuk saat berhubungan seks. Uniknya, melakukan seks secara rutin juga dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan jantung. Berhubungan seks dua kali seminggu bagi pria dan kehidupan seks yang memuaskan bagi wanita terbukti dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung.
Hubungan seks pun dapat mempererat ikatan dengan pasangan sehingga mampu mengusir jauh kesepian, kecemasan, hingga depresi, dimana ketiganya dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.