Saat Anak Kerabat Terdiagnosis Kanker, Kita Sebaiknya Bagaimana?

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
10 Februari 2020 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saat Anak Kerabat Terdiagnosis Kanker, Kita Sebaiknya Bagaimana?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ketika seorang anak terdiagnosis kanker, terkadang kita bingung bagaimana harus bersikap pada orang tuanya. Apalagi, jika mereka adalah orang yang Anda kenal dekat seperti keluarga atau sahabat. Rasanya, serba salah. Empati kita, belum tentu diterima baik atau sesuai dengan harapan. Ingin rasanya mengetahui apa isi hati mereka, agar kita tak salah bersikap. Ini adalah curahan hati orang tua yang anaknya terdiagnosis kanker, untuk Anda pahami agar bisa mengerti apa yang mereka alami, dan butuhkan.
ADVERTISEMENT
Pertama, jangan tanyakan apa yang bisa Anda perbuat. Lakukan saja.
“Kami tidak tahu jawabannya, jika Anda bertanya apa yang bisa dilakukan. Tawarkan saja apa yang bisa Anda lakukan. Membantu mengantarkan ke dokter, misalnya atau sesederhana menemani kita saat kunjungan dokter,” - Meghan
Kebanyakan, orang tua sudah terkuras emosi dan tenaganya untuk proses pengobatan sang anak hingga tak tahu lagi apa yang mereka butuhkan. Kurang tidur, kurang makan, entah apakah masih ada waktu untuk berbenah diri. Waktu serasa berhenti saat orangtua harus menghadapi segala proses hingga rutinitas normal terabaikan. Menawarkan bantuan adalah opsi, tapi akan lebih baik jika Anda langsung melakukan bantuan sesederhana mungkin tanpa bertanya apa yang mereka butuhkan.
ADVERTISEMENT
Biarkan dokter yang memberikan saran, bukan Anda (apalagi Google).
“Coba deh cara alternatif, si A sembuh lho dengan akupuntur, atau coba deh konsumsi minyak zaitun konon katanya bisa mencegah sel kanker! Ya mungkin itu berguna bagi penderita lain, atau jenis kanker tertentu. Tapi tidak untuk anak saya. Kami sudah mempercayakan pada ahlinya, jangan sirami dengan masukan yang belum tentu cocok untuknya.” – Putri
Terkadang dengan pengalaman membuat kita merasa mampu memberikan opini kesehatan. Apalagi jika Anda familiar dengan ranah medis atau tradisional. Namun, untuk orangtua penderita masukan Anda menjadi kurang berarti (jika mereka tak bertanya). Jangan pernah merasa lebih mengerti dari mereka. Jika ingin memberikan opini, biarkan mereka dulu yang bertanya dan dengan cara yang halus tanpa terkesan menggurui.
ADVERTISEMENT
Kami butuh dampingan.
“Ya, mungkin kami terkesan mengasingkan diri semenjak vonis. Terkadang orang bingung mau bersikap dan malah menjauh. Padahal, kami butuh sekali dampingan.” – Nara
Tak tahu harus bersikap bukan berarti Anda harus menjauh. Kanker juga bukan penyakit menular, jadi jangan bersikap seakan Anda takut mendekat. Orang tua penderita (juga sang anak) masih ingin dianggap normal dan bersosialisasi alih-alih padatnya waktu berobat. Ada masa senggang dimana mereka ingin didampingi, didukung, dan merasa bahwa Anda (teman atau keluarganya) masih tetap ada untuk mereka. Bersikap aktif tanpa reaktif, adalah sikap yang dibutuhkan.
“Kamu kuat, kamu tabah.” Tidak, bukan kalimat ini yang kami butuh.
ADVERTISEMENT
“Hanya karena kami tersenyum, bukan berarti kami kuat. Sungguh rasanya tidak karuan melihat anak berjuang melawan kanker. Entah berapa banyak air mata yang tumpah tiap harinya. Rasanya ingin menyerah, tapi saya orangtua. Saya tidak boleh menyerah. Kalimat menguatkan justru membuat kami semakin merasa lemah.” – Adit
Tak ada cara lain selain untuk menjadi tegar dan tabah menghadapi semua. Mungkin Anda hanya ingin bersimpati dengan mengatakan hal yang menguatkan. Namun bagi mereka, pelukan Anda sudah cukup. Mereka ingin afeksi, bukan diskusi. Berikan bahu Anda untuk bersandar dan biarkan mereka menumpahkan air mata tanpa Anda harus berkata apa-apa.
Donasi, mungkin terdengar sepele tapi tidak untuk kami.
“Pengobatan kanker tidak murah. Perjalanan panjang pengobatan menguras dana yang tidak sedikit. Tapi kami juga bukan pengemis yang ingin memperlihatkan bantuan dana. Namun jika Anda memiliki harta lebih, donasi akan sangat berarti.”Anika
ADVERTISEMENT
Sekecil apa pun donasi, akan sangat berarti untuk mereka. Walaupun mereka berasal dari keluarga yang berkecukupan, namun dana pengobatan tidak murah dan memakan waktu yang lama. Berikan donasi lewat yayasan, jika Anda ragu untuk memberikan langsung. Namun jika mereka adalah kerabat dekat, berikan tanpa perlu diketahui.
Menderita kanker tidak pernah mudah, tapi dengan dukungan dan dampingan yang tepat, melewati prosesnya akan terasa lebih ringan. Lakukan hal di atas, tak hanya pada orang tua, namun juga dengan penderita, kakak, atau adiknya. Hadir dan buatlah kenangan yang tak terlupa dengan mereka.