Seberapa Besar Risiko Santap Langsung di Restoran?

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2020 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makan enak di restoran Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan enak di restoran Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Di era AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) seperti saat ini, Anda sudah bisa lebih leluasa untuk pergi ke tempat umum tak terkecuali restoran. Walau Anda bisa memilih untuk duduk manis di rumah menggunakan layanan pesan antar, namun sensasi makan terasa berbeda saat santap langsung di restoran.
ADVERTISEMENT
Apabila pertahanan diri Anda mulai “runtuh” dan berencana untuk mencoba makan di restoran, selalu ingat bahwa semakin banyak individu yang Anda temui, semakin lama durasi, semakin tinggi pula risiko penyebaran virus. Anda juga perlu mempertimbangkan layanan yang ditawarkan oleh restoran karena akan memengaruhi besarnya risiko penularan. Menurut CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pemerintah AS) berikut adalah klasifikasi restoran menurut layanan yang diberikan:
Risiko rendah – hanya melayani drive thru, pesan antar, pesan bawa pulang, dan curb-side pick up (memesan secara online kemudian pelayan restoran mengantar ke kendaraan Anda).
Risiko sedang – melayani 4 jenis layanan di atas, berikut makan di restoran outdoor (luar ruang), kapasitas kursi terbatas, pemberian jarak antarmeja setidaknya 1 meter.
ADVERTISEMENT
Risiko tinggi melayani makan di tempat baik indoor maupun outdoor, kapasitas kursi terbatas, jarak meja 2 meter.
Berbahaya – melayani makan di tempat secara indoor maupun outdoor tanpa mengurangi kapasitas tempat duduk, jarak antarmeja kurang dari 2 meter.
Ba
Dengan mengetahui besarnya risiko, Anda bisa menimbang kembali rencana makan di restoran maupun jenis restoran yang Anda tuju. Agar lebih aman, beberapa protokol kesehatan berikut bisa Anda terapkan saat makan di restoran:
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, jika Anda adalah pelaku usaha restoran, perhatikan beberapa hal berikut:
1. Edukasi karyawan untuk langsung kembali ke rumah setelah selesai bekerja. Jika ada gejala demam atau sakit yang mengarah pada gejala Covid-19, anjurkan untuk istirahat di rumah selama waktu yang diperlukan.
2. Pastikan karyawan mencuci tangan sebelum, selama, dan sesudah menyiapkan makanan atau membuang sampah. Ingatkan juga untuk selalu mengenakan masker saat bekerja. Selalu sedia hand sanitizer untuk memudahkan karyawan membersihkan tangan secara berkala.
3. Lakukan disinfeksi kursi, meja, alat makan, dan permukaan benda yang sering disentuh pengunjung maupun karyawan. Sediakan pula tissue dan hand sanitizer untuk pengunjung.
4. Batasi waktu makan di restoran bagi tiap pengunjung, termasuk mengurangi jam operasional restoran.
ADVERTISEMENT
Nah, kini keputusan ada di tangan Anda. Tentu saja, pencegahan terbaik adalah tetap berada #dirumahaja untuk menghindari penularan virus. Meskipun restoran sudah memberlakukan protokol kesehatan, siapa yang bisa menjamin Anda tidak melepas masker saat lawan bicara tak mendengar Anda dengan jelas?