Seberapa Penting USG 4D Saat Hamil?

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
3 Mei 2021 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seberapa Penting USG 4D Saat Hamil?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kehamilan Meidy sangatlah dinanti-nanti oleh ia dan suaminya Heri, beserta seluruh keluarga besar mereka. Maklum saja, hampir 9 tahun lamanya mereka menunggu munculnya calon bayi ini. Saat ini, sudah 8 minggu sejak ia melakukan tes kehamilan namun ia belum mau memeriksakan diri ke dokter. Ia merasa takut dan cemas bila ada apa-apa dengan kandungannya. Tapi, melihat teman-temannya sering mengunggah hasil USG mereka dengan tagar USG 4D, ia jadi terpicu untuk segera ke dokter kandungan.
ADVERTISEMENT
Apa sih USG 4D?
USG (ultrasonography) adalah prosedur pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Pada dasarnya, USG 3D dan 4D hampir sama. Bedanya, tampilan gambar pada USG 4D dapat bergerak layaknya sebuah video.
Apa sih kelebihan USG 4D dibanding jenis USG lainnya?
USG 4D dapat memperlihatkan gerakan janin, bahkan lebih awal dibanding USG 2D, yakni sejak usia kehamilan 7 minggu. Gambaran gerakan janin ini penting untuk menilai fungsi saraf dan otak. USG 4D juga dapat merekam bagian tubuh janin dengan lebih detail. Pasca USG 4D, pasutri yang awalnya merasa ragu, cemas, atau takut biasanya berubah menjadi lebih lega dan yakin setelah mengetahui kesehatan janinnya. Atau sebaliknya, Anda dan pasangan sudah sama-sama menyiapkan mental (dan mungkin keuangan) bila janin terdeteksi mengalami kecacatan.
ADVERTISEMENT
Hmmm...tahu tidak, emosi janin juga dapat terlihat dari USG 4D, lho! Karenanya, USG 4D mampu memberikan efek psikologis yakni terciptanya bonding saat melihat visualisasi si jabang bayi. Seru sekali ya melihat janin ternyata dapat tersenyum, menguap, dan berkedip sejak dalam kandungan. Jangan lupa untuk meminta print out-nya pada dokter supaya nanti bisa menjadi koleksi nostalgia bersama si kecil atau pasangan.
Tak hanya itu, USG 4D juga dapat dimanfaatkan sebagai panduan saat melakukan tindakan CVS (Chorionic Villus Sampling) untuk mendeteksi adanya kelainan genetik atau kromosom pada janin. Sajian gambar USG 4D yang lebih jelas dan real time membuat proses pengerjaan tindakan tersebut menjadi lebih mudah dengan tingkat akurasi yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Apakah USG 4D wajib dilakukan dalam masa kehamilan?
Tentu tidak. Rekomendasi WHO hanya menekankan minimal sekali dilakukan pemeriksaan USG selama kehamilan, boleh menggunakan jenis USG apa saja.
Kapan USG 4D dilakukan?
Sebenarnya, USG 4D dapat dilakukan kapan saja, tidak bergantung pada berapa usia kehamilan. Tetapi bila kandungan Anda sehat dan demi efisiensi dana, USG 4D dapat dilakukan mulai trimester ketiga kehamilan, saat organ janin sudah terbentuk hampir menyerupai bayi.
Sering-sering USG 4D bahaya atau tidak?
Meski USG terbukti aman untuk kehamilan dan janin, tahan euforia Anda. USG 4D tidak disarankan dilakukan dengan durasi lebih dari 30 menit, apalagi jika dikombinasikan dengan USG Doppler. Alasannya, hal tersebut ditengarai menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin bila USG 4D dilakukan berlama-lama. Pun, akan lebih bijak bila keputusan untuk melakukan USG 4D dipilih atas indikasi medis.
ADVERTISEMENT
Tertarik dengan USG 4D? Pastikan Anda berkonsultasi dengan ahli yang mampu menggunakan dan menguasai alat USG dengan baik, ya.