Traveling di Masa AKB, Naik Apa?

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2020 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Traveling di Masa AKB, Naik Apa?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Setelah sempat "mati suri", bisnis transportasi kembali bergeliat. AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) memperbolehkan moda transportasi untuk kembali beroperasi asalkan memperhatikan faktor keamanan seperti membatasi jumlah penumpang dan disinfeksi sejumlah bagian kendaraan secara rutin. Penumpang pun diimbau untuk melakukan langkah pencegahan seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak minimal 1 meter dengan penumpang lain, serta mengenakan masker.
ADVERTISEMENT
Jika Anda berencana untuk traveling, pertanyaan yang kemudian muncul adalah moda transportasi mana yang paling aman atau lebih minim risikonya untuk menjadi sarana penularan Covid-19? Berikut perbandingannya.
Pesawat terbang
Meskipun peraturan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sejak Juni 2020 mengharuskan maskapai membatasi jumlah penumpang maksimal 70% dari kapasitas normal selama masa AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru), bepergian dengan pesawat tetap meningkatkan risiko penularan Covid-19. Dengan jarak antarkursi yang rapat, menjaga jarak 1 meter bisa menjadi sulit apabila pesawat terisi penuh. Selain itu, pemeriksaan di bandara yang berlapis dengan durasi tunggu pesawat yang lama membuat moda transportasi ini cukup berisiko. Toilet, mushola, dan kursi tunggu tentu menjadi hal yang tak bisa dihindari. Ini belum termasuk durasi penerbangan yang lamanya tergantung jarak maupun transit.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, sistem sirkulasi dan filtrasi udara di dalam pesawat telah diatur sedemikian rupa hingga bakteri dan virus tidak mudah menyebar. Penumpang pun diwajibkan menyertakan surat keterangan negatif Covid-19 baik melalui rapid test maupun PCR. Meskipun negatif, tentu saja penumpang tetap diharuskan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Kereta api
Dibandingkan pesawat, kereta api lebih aman karena jarak antarkursi yang lebih lega dengan pembatasan maksimal 70% terisi. Namun, untuk perjalanan luar kota, durasi perjalanan yang lebih panjang dari pesawat membuat risiko penularan Covid-19 menjadi tinggi. Untuk disinfeksi dan protokol kesehatan, PT KAI telah melakukan sesuai standar yang berlaku, baik di dalam kereta maupun di stasiun.
ADVERTISEMENT
Bis
Bis merupakan salah satu transportasi umum yang jangkauannya paling luas. Meskipun kapasitas penumpang maksimal 70%, namun penumpang harus selektif memilih perusahaan angkutan bis yang disiplin menerapkan aturan ini. Untuk Transjakarta (jika berencana traveling dalam kota), terdapat pembatasan penumpang 60 orang untuk bis besar dan 30 orang untuk bis kecil dengan jarak antarpenumpang satu rentang lengan. Terdapat tanda untuk kursi yang tidak boleh diduduki dan tanda untuk berdiri dalam antrean.
Ojek
Turun dari kereta atau pesawat, ojek kerap menjadi pilihan menuju penginapan. Jarak aman 1 meter memang tidak mungkin diterapkan pada moda transportasi ini. Karena itu, mencuci tangan sesudah dan setelah berkendara, memakai helm pribadi, serta memastikan pengemudi mengenakan masker adalah langkah pencegahan terbaik. Jika ojek pilihan Anda bukan online, siapkan uang pas untuk meminimalisir kontak lewat uang kembalian.
ADVERTISEMENT
Taksi online
Menggunakan layanan taksi online saat keluar bandara termasuk minim risiko dibandingkan bis. Orang asing yang ada di dalam kendaraan hanyalah sang pengemudi dengan kapasitas maksimal 50%. Posisi duduk pengemudi yang tidak menghadap penumpang pun dapat menghindari transmisi virus melalui droplets. Perusahaan taksi online juga telah menjalankan protokol kesehatan yaitu rutin mengecek suhu tubuh pengemudi, melakukan disinfeksi kendaraan, melengkapi pengemudi dengan masker dan sanitizer.
Sepeda
Sepeda merupakan salah satu moda transportasi teraman selama pandemi karena hanya dapat dinaiki oleh satu orang pengendara, sirkulasi udara yang baik, dan kemudahan untuk menjaga jarak aman dengan orang lain. Yang perlu diperhatikan adalah disiplin disinfeksi setang sepeda, khususnya setelah menyentuh objek lain di tempat umum.
ADVERTISEMENT
Mobil pribadi
Mobil pribadi juga termasuk jenis transportasi paling aman karena tidak terjadi kontak dengan orang lain. Yang perlu diperhatikan adalah disinfeksi rutin interior mobil jika Anda menggunakan mobil untuk bekerja atau ke lokasi lain di mana Anda beraktivitas di dalamnya. Jok mobil, setir, dan handle pintu adalah bagian-bagian yang tidak boleh terlewat saat disinfeksi. Hindari membawa penumpang lain yang tidak tinggal serumah dengan Anda untuk mencegah transmisi Covid-19. Hal yang sama juga berlaku untuk motor pribadi.
Kini Anda bisa menimbang moda transportasi teraman selama traveling. Gunakan kendaraan pribadi jika memungkinkan atau disiplin laksanakan protokol kesehatan di kendaraan pilihan.