Nih, Rahasia RRQ Indonesia dalam Membina Atlet Esport

Skyegrid Media
Gamer's Daily.
Konten dari Pengguna
14 September 2019 6:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skyegrid Media tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Nih, Rahasia RRQ Indonesia dalam Membina Atlet Esport

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stigma negatif seputar atlet e-sport terus dipatahkan oleh para penggiat serta pembina atletnya sendiri. Tak terkecuali Andrian Pauline, CEO dari RRQ indonesia, yang membantah bahwa atlet e-sport mempunyai segudang alasan untuk membuang-buang waktu bermain game di depan komputer atau layar ponsel. Hmm, sebenarnya apa sih yang jadi rahasia RRQ Indonesia?
ADVERTISEMENT
 
“E-sport telah menjadi cabang olahraga (cabor) serius, membutuhkan kemampuan, ketangkasan, dan kecerdasan. Ini bukan cabor mainan,” ujarnya di sela talk show IDByte Esports 2019, BSD City, Tangerang.
 
“Di RRQ, para atlet dibina secara serius. Mereka dilatih secara khusus, termasuk diskusi, analisis, dan strategi. Tidak selalu bermain buang-buang waktu. Maksimal tiap atlet bermain enam jam dalam sehari. Lebih dari itu, matanya lelah, justru berbahaya,” jelas Andrian.
 
 
Di jagat esport Indonesia, nama RRQ sendiri cukup menggurita. Tim ini sukses berkali-kali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Untuk gim Free Fire misalnya, tim RRQ Hades berhasil menjadi juara tiga dalam ajang Garena Free Fire World Cup 2019 di Bangkok, Thailand.
ADVERTISEMENT
 
“Memang di RRQ kami benar-benar mengembangkan kemampuan tiap talenta. Mereka diberikan fasilitas layak dan tunjangan gaji di atas rata-rata, termasuk reward dengan numerisasi yang cukup,” ucap Andrian.
 
“Semua ini diperlukan agar mereka fokus pada turnamen dan pertandingan. Kami pastikan RRQ membuat semuanya memadai, dari proses scouting hingga kesempatan tanding di kompetisi regional dan global.”
 
Namun, ia mengakui tantangan terbesar hari ini adalah stigma e-sport di Indonesia. Secara umum, para orang tua dari muda-mudi, menurutnya, menganggap esport itu sifatnya merusak ketimbang menjanjikan masa depan.
 
“Tentu ini memerlukan waktu dan bukti. Sayang saja, apabila potensi esport di Indonesia besar tapi lagi-lagi harus jadi sia-sia.”
ADVERTISEMENT
 
Kabar terakhir, RRQ Kenboo alias Christopher Kayne Nitiarmadja, telah menyetop kutukan di PUBG Mobile Star Challenge 2019, Taipei, Taiwan, dengan menjadi juara. Ketika itu, Kenboo dan RRQ Athena berhak membawa pulang hadiah sebesar US$100.000, atau setara Rp1,4 miliar.