Review Film The Poison Rose

Skyegrid Media
Gamer's Daily.
Konten dari Pengguna
23 Januari 2020 8:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skyegrid Media tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Review Film The Poison Rose

Review Film The Poison Rose
zoom-in-whitePerbesar
Review Film The Poison Rose (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Di review Film The Poison Rose ini, saya tidak akan membahas tentang mengapa film ini dimundurkan jadwal tayang perdananya. Intrik dari carita film ini lebih menarik untuk dikupas, sebagai hidangan pembuka sebelum kamu putuskan, apakah film ini cocok dengan kamu atau tidak.
ADVERTISEMENT
 
Sebagai info, The Poison Rose rencananya tayang bulan Juli 2019 lalu. Namun untuk beberapa alasan, jadwal tayang perdanya di Indonesia harus mundur hingga Januari 2020,- tepatnya 22 Januari 2020 ini.
 
 
Film ini menceritakan kisah Carson Philips (John Travolta), mantan pemain NFL (National Football League) yang kini beralih profesi sebagai detektif swasta. Suatu hari, seorang wanita cantik menawarkannya uang dalam jumlah yang cukup besar, asalkan Carson bersedia mencari tahu penyebab hilangnya seorang remaja lelaki, yang diduga telah dibunuh.
 
Awalnya Carson keberatan karena kejadian tersebut terjadi di Texas,- kota yang penuh dengan bayangan kelam masa lalu Carson. Namun kelemahannya terhadap wanita cantik, apalagi sang klien datang dengan cerita sedih, membuat Carson akhirnya menerima tawaran tersebut.
ADVERTISEMENT
 
Mulailah Carson melakukan penyelidikan di Texas, dengan menghubungi beberapa kenalannya,- termasuk mantan pacar yang pernah Ia tinggalkan. Penyelidikan mengarah pada sebuah rumah sakit jiwa, dimana seorang yang diduga saksi kunci atas terbunuhnya kerabat sang klien, dirawat.
 
Alasan demi alasan yang tidak masuk akal yang disampaikan Dr. Miles Mitchell (Branden Fraser), untuk menjauhkan Carson dari pasien yang dia tegaskan memang ada di fasilitas itu. Tapi kemampuan Carson ternyata lebih dari yang diduga Dr. Mitchell.
 
Dibalik itu semua ternyata ada campur tangan seorang God Father yang telah lama mengontrol kehidupan bawah di kota tersebut. Banyak anjuran agar Carson menjauhi kasus ini, dan tak berurusan dengan Doc.
ADVERTISEMENT
 
Ternyata yang dibayangkan Curson jauh berbeda dengan yang dihadapinya. Dan hal tersebut benar-benar membuatnya dilema.
 
 
 
Seperti film-film detektif pada umumnya, The Poison Rose juga hanya fokus pada satu dua karakter di awal cerita. Hinga sedikit demi sedikit, alur cerita menyingkap sosok tiap-tiap karakter dengan perlahan,- terutama karakter Doc (Morgan Freeman) dan Jayne Hunt (Famke Janssen).
Cukup banyak karakter-karakter yang menonjol di film ini, dan menyita ruang fikir penonton untuk menegaskan apakah Ia karakter baik atau jahat. Walaupun, spotlight tetap didominasi oleh sepak terjang Carson hingga akhir film.
 
Namun yang patut diacungi jempol adalah, kebolehan John Travolta kembali beradaptasi dengan gaya bicara khas warga Texas, yang ceritanya dalam film ini, sudah Ia tinggalkan puluhan tahun.
ADVERTISEMENT
 
 
 
Saya lihat, para pemeran dalam film ini tidak semuanya mampu memvisualkan karakter yang mereka mainkan,- bahkan tampang dingin John Travolta menurut saya kuran cocok menjadi seorang detektif.
 
Hanya Branden Fraser dengan sosoknya yang mulai gemuk yang saya lihat paling menyatu dengan peran yang Ia bawakan. Putri John, Ella Bleu Travolta juga turun ambil bagian dalam film ini. Dan saya lihat, kemiripannya dengan Famke Janssen sedikit menolong Ia memvisualkan karakternya dalam film ini.
 
 
Set cerita film ini dibuat dengan latar dan pola pikir warga Texas tahun 70-an. Dan saya lihat cukup berhasil dipresentasikan oleh sang director. Baik properti maupun dialog, dikemas rapi untuk mewujudkan latar yang sesuai dengan novel aslinya.
ADVERTISEMENT
 
Fase filmnya sendiri terasa lambat, terlihat dari seringnya kita dihadapkan pada adegan yang mem-“panning” wajah sang aktor atau artis.
 
 
Menurut saya film ini mempresentasikan versi novelnya dengan cukup baik jika melihat dari budget, juga waktu pembuatan yang minim. Terkait pendapat saya tentang kekurang-cocokan antara pemeran dan karakter, mungkin dikarenakan proses casting yang juga pendek.
 
Tapi secara keseluruhan, film ini layak anda nikmati terutama untuk penyuka film bergenre detektif.
 
Ok, sekian review film The Poison Rose versi Skyegrid Media. Seperti biasa, follow akun social media kita untuk review-review film terbaru lainnya ya.
 
The post Review Film The Poison Rose appeared first on Skyegrid Media.
ADVERTISEMENT