Review Star Wars: The Rise of Skywalker

Skyegrid Media
Gamer's Daily.
Konten dari Pengguna
18 Desember 2019 15:19 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skyegrid Media tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Review Star Wars: The Rise of Skywalker

Review Star Wars: The Rise of Skywalker
zoom-in-whitePerbesar
Review Star Wars: The Rise of Skywalker (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kecewa, sedih tapi penasaran. Mungkin tiga (3) kata tersebut yang saat ini tengah bersemayam di hati para pecinta saga Star Wars. Dan review Star Wars: The Rise of Skywalker kali ini akan merajut ketiga rasa tersebut.
ADVERTISEMENT
 
 
 
Setelah peperangan di Battle of Crait (planet garam merah) di episode VIII The Last Jedi, para Resistance berhasil menyelamatkan diri dari kepungan The First Order yang dipimpin oleh Supreme Leader Kylo Ren (ciee udah naik pangkat ceritanya), dan mereka (Resistance) menetap di sebuah planet dan membangun ulang armada yang dipimpin Leia.
 
Pada masa pemulihan Resistance ini, muncul desas – desus bahwa ada pergerakan sekte kubu Emperor Palpatine. Berita akan kemungkinan Emperor masih hidup ini membuat tidak nyaman Resistance maupun First Order . Kedua kubu pun memutuskan mencari kebenaran akan kabar burung ini.
 
Maka dimulailah petualangan Rey, Finn, Chewbacca, dan Poe Dameron juga para robot droid yaitu BB8, C-3PO (baca sitripio), dan robot baru D-0 (baca diyo), mencari petunjuk dan kebenaran akan berita ini. Dalam petualangnya, mereka berjumpa dengan Lando Carlissian yang merupakan legenda perjuangan masa lalu.
ADVERTISEMENT
 
Nah dari kubu yang lain, Kylo Ren bersama First Order juga akan menelusuri desas – desus kebenaran akan keberadaan Emperor Palpatine. Ren merasa kekuatannya-lah yang paling tinggi seantero galaksi. Dia tidak ingin, ada kekuatan darkside yang melebihi dirinya.
 
Takdir akhirnya mempertemukan kembali Rey dengan Kylo Ren. Dan pertarungan-pun tak bisa dihindari.
 
 
 
 
Di The Rise of Skywalker ini, Rey akan tampil lebih menguasai force di tingkat lanjut,- hasil berlatih habis-habisan dengan general Leia Organa. Ia juga tampil dengan jubah lebih putih yang menggambarkan aura kekuatan nan kian bertambah.
ADVERTISEMENT
 
Kita juga bisa melihat Robot baru D-0 (baca diyo) yang baru muncul di akhir saga ini, dalam beberapa trailer resmi. Alasan D-0 diikut sertakan dalam misi mencari kebenaran akan kabar keberadaan Emperor Palpatine, ternyata sangat penting.
 
 
Trooper atau para tentara Imperial, selalu memiliki desain baru dalam tiap seri Star Wars. Dan di The Rise of Skywalker ini, akan muncul Sith Trooper (storm-trooper merah) yang merupakan penjaga ring satu sang pimpinan First Order. Akan hadir juga Jet Trooper, yang memiliki alat Jet pack di punggung masing-masing, yang membuat mereka bisa terbang.
 
 
 
Daisy Ridley yang memerankan Rey ini akan terus mencari jati dirinya dan siapa orangtuanya, dimana seharusnya jawaban itu ada dalam film Rise of Skywalker ini. Namun terlihat ternyata Rey juga kemungkinan memiliki sisi gelap Sith, dan sangatlah mungkin dia akan bergabung kepada Darkside.
ADVERTISEMENT
 
Adam Driver yang memerankan Kylo Ren, akan menjadi musuh yang sangat kuat bagi Rey dan para Resistance. Dia kini menjadi Supreme Leader Snoke, setelah membunuh gurunya sendiri di seri sebelumnya (The Last Jedi). Sama dengan Rey, Kylo Ren juga memiliki kekuatan Force yang meningkat, dan ini akan kamu lihat dalam beberapa duel-nya melawan Rey.
 
Leia Organa yang dulunya diperankan oleh almarhumah Carrie Fisher (semoga tenang di sana), akan memimpin pergerakan Resistance lewat karakter virtual yang dihadirkan lewat teknologi CGI canggih
 
Poe Dameron (Oscar Isaac), Finn (John Boyega), bersama Chewbacca, C-3PO, BB-8, dan D-0 akan mengisi perjalanan misi Resistance, dengan saling bahu-membahu lewat perannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
 
 
Untuk urusan sinematografi, film garapan J.J. Abrams kali ini akan menampilkan CGI dan proses animasi terbaik dari yang terbaik. Cahaya adu pedang, suara blaster, hingga ledakan kehancuran, juga manipulasi objek yang diciptakan untuk karakter Leia Organa, merupakan bukti bahwa film ini dibuat dengan proses dan tim sinematografi terbaik kelas dunia.
 
Jet trooper yang melayang, peperangan baku tembak pesawat, sudah jauh lebih nyata kali ini.
 
Akan hadir banyak scoring yang dibuat lebih mendetail dari seri sebelumnya, yang saya jamin akan membuat kamu berdebar-debar. Dan seperti yang sudah-sudah, efek suara dari film ini jauh lebih terasa apabila ditonton dari studio, dengan sound system Dolby Atmos. Ampaslah pokoknya yang nonton di laptop.. ahai..
ADVERTISEMENT
 
 
Kisah antara Darkside melawan Lightside, selalu menjadi pesan unik dan menemukan konklusinya disetiap akhir film Star Wars. Bahwa antara Jedi dengan Sith, selalu memiliki pola sejarah dan peperangan yang ber-ulang. Kebaikan akan selalu terlihat menjadi pemberontak, dari kacamata para penguasa yang menindas. Sebaliknya, akan nampak terlihat bak pahlawan yang sedang berjuang, di mata people power.
 
Beberapa Easter egg juga akan menghiasi film ini untuk membuat para Star Wars fanboy mencari – cari beberapa aksen detail sekecil apapun. Perang besar terakhir akan terjadi habis-habisan antara armada Lightside bertemu Darkside. Penasarankan siapa yang akan menang?
 
Dan apakah Palpatine benar – benar masih ada atau hanya sekedar legenda saja? Lalu, apa andil sang Robot baru D-0 dalam perang besar Resistance melawan First Order ini?.
ADVERTISEMENT
 
 
Film Star Wars: The Rise of Skywalker yang merupakan penutup saga episode – episode sebelumnya ini akan ditayangkan mulai 18 Desember 2019 di seluruh dunia, dan akan menghadirkan perang total seluruh armada fleet milik First order, juga sisa dari Resistance yang akan mati-matian menghadapinya.
 
Penasaran setelah baca review Star Wars The Rise of Skywalker ini? Bagus itu. Jadi, pastikan kamu diantrian pertama untuk mendapatkan tiket film ini ya!.
Oh iya, kita juga ada beberapa foto keseruan saat screening film ini semalam. Kamu bisa cek di akun Instagram kita di sini.