Alasan Solar Panel Perumahan Bisa Berkembang Pesat di Luar Negeri

SolarKita
SolarKita is a Smart Energy company.
Konten dari Pengguna
25 April 2019 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SolarKita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alasan Solar Panel Perumahan Bisa Berkembang Pesat di Luar Negeri
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Keberadaan solar panel atau panel surya sebagai penghasil tenaga listrik belakangan ini semakin populer. Perangkat yang mampu mengubah sinar matahari menjadi listrik dengan sel-sel photovoltaic (PV) ini menjadi populer karena dianggap mampu memberikan alternatif jangka panjang untuk menggantikan bahan bakar fosil yang selama ini menjadi penghasil listrik utama di dunia.
ADVERTISEMENT
Terlebih solar panel juga dianggap memiliki sustainability yang baik terhadap lingkungan. Panel surya juga tidak menghasilkan residu atau gas buang sehingga tidak mencemari alam seperti pembangkit listrik konvensional. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa pembangkit listrik yang satu ini mulai digemari penduduk dunia, bahkan sudah digunakan hingga skala perumahan. Untuk mengetahui alasan lainnya, Anda bisa menyimak ulasan tentang penggunaan solar panel skala perumahan di luar negeri berikut.
Solar Panel Skala Perumahan
Saat membicarakan penggunaan solar panel, Anda mungkin membayangkan perangkat yang canggih, rumit, serta memiliki ukuran besar. Anggapan yang demikian memang tidak ada salahnya. Beberapa negara di dunia, Arab Saudi misalnya, memang memiliki instalasi solar panel dalam jumlah banyak yang dipusatkan pada satu area dan digunakan untuk membangkitkan listrik di sebuah wilayah tertentu.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu Anda ketahui juga, di samping solar panel skala besar, ada juga solar panel skala perumahan yang ukurannya relatif kecil. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Jepang, instalasi perangkat ini mulai meningkat. Menurut media The Verge, pada tahun 2018 tercatat sudah ada kurang lebih 2 juta rumah tangga di Amerika Serikat yang menggunakan panel surya sebagai pembangkit listrik utama.
Jika melihat keseluruhan jumlah rumah di Amerika Serikat yang kini mencapai angka sekitar 90 juta, memang jumlah tersebut tampak kecil, tidak sampai 10% dari total rumah tangga. Meski demikian, banyak yang beranggapan bahwa angka ini sangat menjanjikan. Menurut Justin Baca dari Solar Energies Industries Association, pertumbuhan instalasi solar panel skala perumahan memang berkembang pesat akhir-akhir ini.
ADVERTISEMENT
Perkembangannya bahkan tidak main-main, bahkan bisa mencapai dua digit per tahunnya. Ini artinya angka 2 juta yang disebutkan di awal bisa bertambah dengan cepat hanya dalam hitungan satu tahun. Hal apa kira-kira yang bisa memicu masifnya pertumbuhan instalasi solar panel di luar negeri? Kami telah menguraikannya untuk Anda dalam poin-poin berikut.
Semakin Murahnya Harga Solar Panel
Salah satu faktor utama yang menyebabkan instalasi panel surya skala perumahan makin berkembang pesat adalah faktor ekonomis. Harga solar panel yang semakin terjangkau membuat orang tertarik untuk memasang pembangkit listrik ini di rumah. Tingkat keterjangkauan solar panel memang terus meningkat akhir-akhir ini.
Jika dibandingkan dengan tahun 1977, harga solar panel per watt telah mengalami penurunan mencapai 600 kali lipat. Saat awal diperkenalkan, crystalline silicon (c-Si) yang merupakan material penyusun utama panel surya dibanderol dengan harga $77 per watt. Tahun 2018 tercatat dalam survei PriceQuotes, harga material ini adalah $0,13 per watt. Dengan semakin terjangkaunya elemen penyusunnya, tentu harga panel surya yang utuh pun akan semakin murah. Diperkirakan kini harga modul panel surya telah mencapai angka $0.40 per watt.
ADVERTISEMENT
Perkiraan dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF) bahkan menyebutkan bahwa keterjangkauan panel surya akan mencapai angka $0.21 per watt pada tahun 2040. Harga ini bisa menjadi lebih murah lagi apabila tren penggunaan panel surya terus positif hingga nanti dan meluas hingga ke negara-negara yang belum familiar dengan teknologi ini.
Dukungan Program Pemerintah
Sebuah inisiatif untuk merawat lingkungan tidak akan banyak bergerak tanpa ada dukungan dari pemerintah. Rupanya, salah satu faktor pendukung pesatnya laju pertumbuhan instalasi solar panel skala perumahan adalah karena dukungan pemerintah. Negara-negara yang menjadi pionir dalam penggunaan panel surya memang memiliki kebijakan tersendiri.
Sebut saja pemerintah Amerika Serikat yang menetapkan kredit pajak hingga 30% untuk instalasi panel surya. Artinya, masyarakat akan mendapatkan potongan pajak sebesar 30% untuk tiap pembelian dan instalasi panel. Kebijakan ini tentu akan menguntungkan bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pun demikian dengan Jepang. Negara adidaya ini dianggap sebagai salah satu produsen PV paling besar di dunia. Tercatat, hingga tahun 2004 saja Jepang sudah mampu menghasilkan listrik tenaga surya hingga 1.132 megawatts.
Peran pemerintah Jepang sangat besar dalam mewujudkan hal tersebut. Supaya instalasi panel surya bisa meningkat, pemerintah memberikan subsidi serta menerapkan feed in tariff (FIT). Kebijakan ini memberikan biaya listrik per-kWh yang lebih murah apabila menggunakan panel surya.
Perawatan yang Mudah dan Mampu Menghemat Biaya Listrik
Faktor ekonomi memang selalu memiliki andil yang besar dalam sebuah revolusi teknologi. Pada kasus solar panel sendiri, selain karena harganya yang murah, total biaya yang harus dikeluarkan untuk instalasi serta pemeliharaan selama penggunaan pun terbilang murah.
ADVERTISEMENT
Panel surya cukup dibersihkan dengan peralatan yang ada di rumah dan tidak memerlukan perawatan rumit. Anda cukup membersihkan permukaan panel dengan lap bersih secara rutin untuk memastikan tidak ada debu dan kotoran yang menempel. Jadi memang tidak mengherankan jika masyarakat dunia mulai berpindah ke panel surya.
Kesadaran terhadap Lingkungan
Bagaimanapun juga, manusia tetap memegang peranan penting dalam sebuah perubahan. Inovasi teknologi tidak akan berarti banyak apabila manusianya sendiri tidak berubah. Tampaknya hal ini juga berlaku pada instalasi solar panel. Angka penggunaan solar panel terus meningkat karena memang masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dengan menggunakan energi terbarukan.
Manusia mulai menyadari bahwa untuk bisa menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar harus dimulai dari diri sendiri. Inovasi yang sifatnya hijau dan berkelanjutan pun semakin dilirik karena hal itu. Panel surya yang ramah lingkungan dan keberlanjutan masuk dalam kriteria tersebut.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Apakah ada perubahan yang berarti terkait instalasi panel surya? Dalam laman berita Kompas, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). M, Arifin menyebutkan bahwa pemanfaatan energi surya hingga tahun 2018 masih terbilang kecil.
Tercatat baru 0,05% pemanfaatan energi surya dari total potensi pengembangan yang ada. Dengan angka yang masih terbilang rendah ini pemerintah pun terus mengupayakan penggunaan panel surya. Paling baru ada Peraturan Menteri ESDM Nomor 49 tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Oleh Konsumen PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Peraturan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2019 tersebut mengatur bahwa penggunaan PLTS Atap (panel surya) adalah untuk menghemat tagihan listrik. Dalam laman resmi Ditjen EBTKE disebutkan bahwa PLTS Atap mampu menghemat tagihan listrik hingga minimal 30%.
ADVERTISEMENT
Dengan peraturan baru ini, bukan tidak mungkin penggunaan panel surya akan meningkat. Terlebih pemanfaatan energi surya memang telah terbukti mampu mengurangi tagihan listrik secara signifikan. Mari kita dukung penggunaan solar panel dengan mulai memanfaatkan energi surya dari sekarang.
Penulis: Annisa Hening Noorvitasari