Klaim Ronaldo dan Adu Tren Dua Liga

Irawan Aji
Cuma Seorang Pemahat Teks dari Lembah Kelud
Konten dari Pengguna
27 September 2017 8:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irawan Aji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ronaldo pernah bilang bahwa UEFA Champions League (UCL) adalah kompetisinya Real Madrid. Sebuah klaim sedikit arogan yang memang pantas terlontar dari mulut Ronaldo mengenai kancah Madrid di liga ini sepanjang sejarah.
Bukan tanpa dasar dia bilang begitu. Pertama, Madrid adalah pemengang gelar terbanyak kompetisi ini dengan total 12 gelar sejak bergulir perdana tahun 1955 sampai saat ini. Bahkan, 5 gelar beruntun menjadi saksi kedigdayaan Madrid ketika menjadi jawara dari musim perdana 1955 sampai musim 1960 berturut-turut yang ketika itu masih bernama Piala Champions.
ADVERTISEMENT
Kedua, dari mulai bergantinya format Piala Champions ke Liga Champions musim 1992/1993, Madrid adalah satu-satu nya klub yang mampu dua kali juara berturut-turut di musim 2014/2015 dan 2015/2016. Sebuah rekor yang belum mampu dipecahkan klub manapun dan sempat bertahan bertahan 22 musim.
Start Madrid musim ini di UCL juga terbilang ok. Menjamu jawara liga Siprus APOEL di Bernabeu (14/09), Madrid menang 3-0. Ronaldo menyumbang dua dari tiga gol yang tercipta di pertandingan tersebut.
Pada putaran kedua ini, Madrid tandang ke Signal Iduna Park markas Borussia Dortmund (27/09). Uniknya, bekal yang dibawa kedua klub dari liga domestik masing-masing sebelum pertandingan ini bisa dikatakan berbanding terbalik.
Madrid sedang mengalami tren sial di La Liga. Tak pernah menang di laga kandang bahkan kalah saat melawan Real Betis, adalah tren sial yang sedang menghinggapi tim Zinedine Zidane tersebut. Selain itu, belum produktif nya Ronaldo mencetak gol menjadi salah satu isu penting dari krisis ketajaman Los Blancos. Alhasil, Madrid bertengger di posisi 6 di klasemen sementara La Liga dengan 11 poin.
ADVERTISEMENT
Sementara Dortmund mengawali start buruk di UCL musim ini. Tandang ke markas Tottenham Hotspurs, Pierre Aubemaeyang cs takluk 3-1. Namun begitu, di liga domestik Dortmund sedang dalam tren positif. Dari 6 laga, tim asuhan Peter Bosz mencatatkan 5 kali kemenangan dan 1 kali hasil imbang. Ketajaman lini serang Dortmund pun sangat cemerlang.
Dari enam partai di Bundesliga, mereka mencatatkan 19 gol ke gawang lawan dan hanya baru sekali kemasukan. Alhasil, Dortmund sementara memuncaki klasemen sementara Bundesliga dengan 16 poin.
Dengan kata lain, partai antara Dortmund kontra Madrid di putaran kedua ini adalah partai adu tren di dua liga berbeda. Madrid yang start positif di UCL namun sedang terpuruk di La Liga, dengan Dortmund yang sedang on fire di Bundesliga namun mengawali start buruk di UCL.
ADVERTISEMENT
Dan hasil akhir pertandingan ini adalah 1-3 untuk kemenangan sang tamu, klub yang lagi sial di La Liga itu. Ronaldo masih jadi aktor kemenangan di Signal Iduna Park dengan memborong dua gol lagi. Total sudah empat gol dia sumbangkan untuk Madrid dari dua pertandingan UCL musim ini.
Untuk Dortmund, kekalahan ini melanjutkan tren buruk mereka di UCL. Ajaibnya, skor kekalahan sama persis dengan kelahan sebelumnya. Lebih khusus, kekalahan dengan jumlah kemasukan gol sama persis ini menunjukkan barisan pertahanan Die Borussen tak melakukan pembenahan signifikan. Kekhawatiran Peter Bosz perihal rapuhnya koordinasi lini belakang, menjadi kenyataan di pertandingan putaran kedua UCL ini.
Saat ditekuk Tottenham, satu gol tuan rumah lahir dari kaki Heu ming-Son dan dua gol diborong Harry Kane. Gol Dortmund disarangkan rekrutan anyarnya Andriy Yarmolenko. Sementara di pertandingan putaran kedua ini, Aubameyang yang mencetak satu gol untuk Dortmund. Madrid menyarangkan satu gol dari kaki Gareth Bale, dua gol lagi diborong oleh Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Nol poin dengan agregat gol -4 tentu membuat langkah Die Borussen semakin berat. Masih untung buat mereka, di partai lain Apoel kalah 0-3 melawan Tottenham. Sehingga Apoel yang resmi menjadi juru kunci sementara grup H dengan agregat gol -5.
Namun yang terpenting, adu tren dua liga (domestik klub vs UCL) tersebut masih berpihak pada tren Madrid di UCL. Sepertinya Madrid belum terpengaruh tren sial yang terjadi di La Liga jika bermain di liga ini. Pun sebaliknya, Dortmund pun tak bisa melanjutkan tren positif mereka di Bundesliga. Dan tetap melanjutkan tren buruknya di UCL.
Fakta tersebut menjadi pembenaran sementara atas klaim Ronaldo. Liga Champions memang kompetisinya Real Madrid. Paling tidak, sampai putaran kedua musim ini.
ADVERTISEMENT