Perihal Perempuan Infertil

Konten dari Pengguna
12 Mei 2018 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sonia Fitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelana, apakah sesungguhnya tujuan pernikahan? Tradisi purba ini terus dipelihara dari generasi ke generasi, atas nama adat dan moralitas. Dalam pernikahan, ada ritual tertentu, melibatkan institusi masyarakat, yang harus dijalankan sebagai syarat sah. Dengan begitu, laki-laki dan perempuan direstui semesta untuk melanjutkan hidup bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Tentu saja tujuan pernikahan lebih kompleks dari yang saya sebut di atas. Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, pastinya itu disebabkan beberapa faktor pendukung. Pertama, orang itu sudah memeroleh pasangan yang “mau”. Kedua, dia harusnya sudah siap untuk berbagi cerita hidup dengan manusia lain. Ketiga, ada alasan yang lainnya yang tidak ingin saya rinci di sini. *kebanyakan.
Kelanaku tersayang, pastinya masing-masing orang memiliki alasan yang sangat spesifik dan eksklusif ketika ia menyelenggarakan pernikahan. Apapun alasannya, itu akan berimbas pada ragam tujuan orang melangsungkan pernikahan.
Namun ada satu tujuan yang terdengar sangat realistis, pun sangat sering digaung-gaungkan orang-orang. Yakni tujuan pernikahan untuk memeroleh keturunan. Semua orang lantas beramai-ramai mengamininya, mendukungnya, bahkan membawa-bawa nama agama untuk memperkuat popularitas itu. Katanya dengan pernikahan, kuantitas umat agama tertentu akan semakin banyak, semakin makmur, dan semakin kuat.
ADVERTISEMENT
Dengan pernikahan untuk tujuan melestarikan keturunan pula, di mana segera setelah pernikahan akan ada anak yang lucu, sebuah pernikahan akan menjelma jadi rumah tangga yang sempurna. Di sana ada bapak yang menjadi kepala rumah tangga, lantas ia punya anggota berupa istri (atau istri-istri) dan anak-anak yang banyak. Peluang terbangunnya generasi tangguh pun akan menjadi nyata.
“Bagaimana jika kita langsung membicarakan hal yang langsung berkaitan dengan judulnya, perihal perempuan infertil, apa yang kamu pikirkan tentang ini, Kumala?” sahut Kelana.
Perihal tujuan pernikahan yang sangat populer itu, tampak mudah dan indah sekali, bukan? Kamu tinggal menikah, lalu hasilkanlah banyak anak yang ganteng dan cantik, lalu didik mereka agar nantinya bisa menjadi orang yang berguna untuk nusa dan bangsa.
ADVERTISEMENT
Tapi benarkah tujuan populer pernikahan itu (untuk menghasilkan keturunan) adalah benar-benar menjadi tujuan utama terselenggarakannya pernikahan? Tidakkah kamu ingin mempertanyakannya kembali, Kelana. Saran saya, janganlah buru-buru mendukung apalagi mengimaninya. Selengkapnya di https://ceritapengelana.wordpress.com/2018/05/12/perihal-orang-infertil/.