Konten dari Pengguna

'Ojo Kawin Bocah': Edukasi Risiko Pernikahan Dini dan Stunting di Sugihmas

Sonia Waty Sitanggang
Mahasiswa S-1 Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
11 Agustus 2024 13:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sonia Waty Sitanggang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Penyampaian Materi 'OJO KAWIN BOCAH' Kepada PIK Remaja (Sumber Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Penyampaian Materi 'OJO KAWIN BOCAH' Kepada PIK Remaja (Sumber Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswi KKN Universitas Diponegoro (Undip) dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sonia Waty Sitanggang, baru-baru ini melaksanakan kegiatan edukasi bertajuk "Ojo Kawin Bocah" di Desa Sugihmas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bahaya pernikahan dini dan bagaimana hal tersebut dapat berhubungan dengan risiko stunting pada anak. Edukasi ini khusus ditujukan kepada remaja putra dan putri berusia di bawah 21 tahun yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja Desa Sugihmas.
ADVERTISEMENT
Acara yang berlangsung pada hari Minggu, 4 Agustus 2024, di Posko KKN Desa Sugihmas, dihadiri oleh sekitar 25 anggota PIK Remaja. Sonia Sitanggang memimpin sesi edukasi dengan memberikan penjelasan rinci mengenai bahaya pernikahan dini dan dampaknya terhadap kesehatan, khususnya terkait dengan kejadian stunting pada anak-anak. Stunting, atau kekurangan gizi kronis, merupakan kondisi yang menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak, yang sering kali disebabkan oleh pernikahan dini dan kehamilan pada usia muda.
Dalam sesi edukasi ini, Sonia menjelaskan berbagai aspek yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menikah dan memiliki anak. Ia menekankan bahwa pernikahan di usia muda sering kali tidak disertai dengan kesiapan fisik dan mental yang memadai, yang dapat berujung pada risiko kesehatan bagi ibu dan anak. Perempuan yang menikah di usia dini berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan, persalinan prematur, dan berbagai masalah kesehatan lainnya yang dapat memengaruhi kesehatan anak yang dilahirkan.
ADVERTISEMENT
Sonia juga membahas bagaimana pernikahan dini dapat memperbesar kemungkinan terjadinya stunting pada anak. Anak-anak dari pasangan yang menikah muda seringkali mengalami kekurangan gizi karena ketidakmampuan orang tua untuk menyediakan makanan bergizi atau karena kondisi kesehatan ibu yang tidak optimal selama kehamilan. Stunting dapat berdampak jangka panjang pada kemampuan belajar, perkembangan kognitif, dan kesehatan anak secara keseluruhan.
Untuk mencegah terjadinya stunting dan dampak negatif lainnya dari pernikahan dini, Sonia menekankan pentingnya pengetahuan dan persiapan sebelum menikah. Ia mendorong para remaja untuk fokus pada pendidikan dan pengembangan diri terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memasuki jenjang pernikahan. Selain itu, Sonia juga mengajak para remaja untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, dan menghindari kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Melalui penyuluhan ini, kami berharap para remaja Desa Sugihmas dapat lebih sadar akan bahaya pernikahan dini dan risiko stunting yang menyertainya. Dengan pengetahuan yang tepat, mereka dapat membuat keputusan yang lebih bijak mengenai pernikahan dan kesehatan di masa depan," ujar Sonia Sitanggang.
Kegiatan edukasi ini mendapatkan sambutan positif dari para peserta yang aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Banyak dari mereka yang mengajukan pertanyaan mengenai pernikahan dini dan dampaknya terhadap kesehatan. Dengan adanya program ini, diharapkan para remaja di Desa Sugihmas dapat lebih memahami pentingnya menunda pernikahan hingga benar-benar siap secara fisik dan mental, serta menjaga kesehatan mereka agar terhindar dari risiko stunting dan masalah kesehatan lainnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa KKN Undip dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kesehatan di kalangan remaja. Dengan pendekatan yang edukatif dan interaktif, diharapkan informasi yang disampaikan dapat memberikan dampak positif dan membantu membentuk generasi muda yang lebih sehat dan berdaya di masa depan.
ADVERTISEMENT
Penulis: Sonia Waty Sitanggang (Fakultas Kesehatan Masyarakat)
DPL: Heri Sugito, S.Si., M.Sc., F.Med.
Lokasi KKN: Desa Sugihmas, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang