news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Inflasi Diprediksi 3,5%, RAPBN 2018 Jadi Momentum Jaga Kepercayaan Rakyat

Sonny Majid
Penggiat kajian, Nahdliyyin, Pengajar
Konten dari Pengguna
17 Agustus 2017 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sonny Majid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Inflasi Diprediksi 3,5%, RAPBN 2018 Jadi Momentum Jaga Kepercayaan Rakyat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pemerintah menegaskan bahwa Rancangan APBN 2018 menjadi momentum untuk menjaga kepercayaan rakyat dan perbaikan, sebagaimana diuraikan di dalam laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru-baru ini. Pemerintah yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan masih membaik dengan persentasi 5,4%.
ADVERTISEMENT
“Prioritas program harus semakin terus fokus untuk penurunan kemiskinan, kesenjangan, penciptaan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Artinya, iklim usaha harus tetap dijaga. RAPBN 2018 makin sehat dan kuat,” demikian laporan tersebut.
Sejumlah risiko eksternal dalam skala global tetap harus diwaspadai. Beberapa risiko prospek ekonomi global yang menghantui tersebut antara lain: proteksionisme perdagangan, re-balancing ekonomi Tiongkok, penguatan dollar AS yang memicu pembalikan arus modal di negara berkembang, risiko keamanan, geopolitik, dan dampak Brexit. Sementara ketegangan di beberapa wilayah juga berkontribusi perubahan ekonomi. Seperti kondisi di Timur Tengah, ketegangan di Semenanjung Korea, dan ancaman terorisme.
Untuk nilai tukar rupiah atas dollar AS, tahun depan diperkirakan bergerak pada Rp13.500, suku bunga 5,3%, harga minyak 48 dollar AS per barrel, lifting minyak 800 ribu barrel per hari, dan lifting gas 1.200 barrel per hari.
ADVERTISEMENT
Salah satu indikatir ekonomi yang diharapkan menjadi primadona adalah peneriaan pajak. Meski saban tahun pemerintah berjanji akan terus ditingkatkan. Agar pajak bisa menjadi andalan, menjadi beban tersendiri jika pemerintah harus tetap menjaga perbaikan iklim investasi dan dunia usaha.
Penerimaan pajak jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya (2016 dan 2017) terus naik. Di tahun 2016 penerimaan pajak mencapai Rp1.285 triliun, selanjutnya di 2017 sebesar Rp1.472,7 triliun. Dan tahun mendatang (2018) ditargetkan sebesar Rp1.609,4 triliun.
Foto: dok. Bisnis.com