Teknologi Komunikasi yang Berkeadaban

sosa ira safira
Mahasiswi Digital Public Relations Telkom University.
Konten dari Pengguna
26 Maret 2021 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari sosa ira safira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hate Speech Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hate Speech Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Tidak henti-hentinya dunia meluncurkan produk-produk teknologi terbaru. Seakan-akan Teknologi terus lahir untuk menemani manusia di dalam seluruh pekerjaannya. Berselancar di dalam genggaman pribadi, ekonomi, olahraga sampai ke negara, Teknologi mempunyai tugas konkret sehari-harinya.
ADVERTISEMENT
Teknologi menjadi tolak ukur suatu negara maju, begitupun di bidang Teknologi Komunikasi. Internet ataupun media sosial terus menerus mengalami kemajuan yang signifikan. Hadirnya Teknologi Komunikasi memudahkan manusia untuk berhubungan jarak jauh dan melakukan berbagai kegiatan komunikasi dan pembelajaran.
Teknologi Komunikasi bernama internet masuk di Indonesia pada tahun 1988 di Universitas Indonesia bernama UI-NETLAB. Sampai hari ini jutaan masyarakat Indonesia mengakses internet setiap detiknya. Namun bagaimana perkembangan manusia dengan internet yang berdampingan bersama-sama di Indonesia? Apakah Indonesia sudah siap untuk menerima Internet sebagai media komunikasinya?
Pembentukan sifat dan sikap yang beradab sepertinya semakin jauh dengan adanya Internet. Minimnya angka literasi di Indonesia mengakibatkan banyaknya masyarakat Indonesia yang mudah terkena hoaks dan melemparkan hate speech di dunia Internet. Seakan-akan budaya masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai beradab hilang begitu saja ditelannya.
ADVERTISEMENT
Konsekuensi dari rendahnya literasi digital mengakibatkan tingginya masyarakat yang mudah untuk menerima sesuatu dari internet tanpa bersikap tabayyun atau riset lebih lanjut mengenai bacaan yang didapatkannya dari internet. Dengan maraknya hoaks dan hate speech setiap harinya muncul pertanyaan dari pikiran saya yaitu bagaimana nasib pergerakan pendidikan di Indonesia selanjutnya saat masyarakat saat ini sepertinya belum sepenuhnya siap untuk melengkapi dirinya bersama internet.
Bukan berarti Internet adalah tanda dari sesuatu yang bersifat negatif secara keseluruhan. Namun, ada kalanya Indonesia memiliki kurikulum khusus mengenai digital literasi yang bisa meningkatkan taraf pendidikan dan literasi bagi masyarakatnya agar kasus seperti hoaks dan hate speech bisa menurun secara signifikan.