Bagaimana Cara Membangun Sebuah Indie Label?

Soundfren
What is Soundfren? Aplikasi networking pertama di industri musik Indonesia yang menghubungkan para penggiat musik untuk berkolaborasi, berkomunikasi, berkarya, dan berbagi inspirasi bersama.
Konten dari Pengguna
29 September 2020 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Soundfren tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bagaimana Cara Membangun Sebuah Indie Label?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mendirikan sebuah label bukanlah perkara gampang, tapi juga bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Yuk sama-sama belajar!
ADVERTISEMENT
Salah satu pilar dalam keberlangsungan industri atau sebuah scene musik adalah kehadiran record label. Dan dengan perkembangan musik yang sangat dinamis dan cepat kayak sekarang ini, kebutuhan akan hadirnya label rekaman baru yang segar dan unik akan selalu ada.
Label-label rekaman ini memiliki skala yang berbeda-beda, dari yang sangat besar, menengah, sampai kecil. Ada istilah major, minor, indie, bahkan sampai netlabel. Salah satu pembedanya adalah jaringan dan kekuatan pendanaan untuk mempromosikan artis yang dirilis. Termasuk soal distribusi, link promosi, sponsorship. Dan khusus untuk indie label, mungkin ada tambahan faktor sikap dan karakter khas dari label itu sendiri.
Daylle Deanna Schwartz, penulis buku “Start & Run Your Own Record Label” memaparkan bahwa memulai dan melahirkan sebuah label rekaman bukanlah perkara gampang. Ini lebih dari sekadar menghitung angka di atas kertas, tapi lebih jauh lagi melibatkan komitmen dan usaha ekstra untuk mengembangkan dan membentuk core bisnis secara lebih serius.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hal ini bukan tidak mungkin dilakukan. Apalagi di era digital seperti saat ini, di mana kita bisa berjejaring dengan lebih mudah dengan berbagai pihak dari hulu ke hilir. Mulai dari mencari talent, mencari tempat produksi, distribusi, berpromosi, berkenalan dengan media, sampai berhubungan langsung dengan potential customer bisa kita dapatkan hanya dengan bermodalkan koneksi internet.
Jadi, jangan pernah malas buat ngulik dan belajar. Misalnya bagaimana kita bekerjasama dengan perusahaan publishing, bagaimana hitungan royalti, lisensi, dan lain sebagainya. Luangkan waktu untuk memahami seluk beluk bisnis ini secara keseluruhan. Tenang, berbagai informasi tentang bisnis musik ini bisa kamu dapatkan di aplikasi Soundfren.
Dengan mengetahui konsep-konsep dasarnya, label yang akan kita dirikan akan lebih terarah perjalanannya. Dan tentunya akan membawa sinergi yang lebih enak dengan band-band atau musisi yang akan bekerjasama dengan kita.
ADVERTISEMENT
Karena sesungguhnya, banyak banget musisi yang masih mengabaikan sisi bisnis musik dan hanya fokus pada proses kreatif. Tentunya ini merupakan kesempatan dan peluang buat kita yang ingin mendirikan label rekaman independen. Karena dengan begitu, setiap pihak memiliki porsinya masing-masing dan bisa berjalan selaras untuk sama-sama berkembang.
Nah, kalau ingin tau lebih lanjut soal bagaimana tips dan trik membangun indie label, termasuk bagaimana me-manage band-band yang kita rilis, kamu harus ikutan Soundfren Connect pada tanggal 29 September 2020 ini. Akan ada Risma Arizky, Business Development Kelompok Penerbang Roket/ Berita Angkasa, dan Kurnia Bayu Aji, Project Manager Berita Angkasa yang berbagi pengalamannya di sesi ini.
Hanya dengan membayar pendaftaran sebesar Rp 35,000,- kamu sudah bisa ikutan dan berdiskusi di sesi ini. Langsung aja daftar di aplikasi Soundfren, semua kebutuhan musikmu dalam satu aplikasi. (Erick)
ADVERTISEMENT