PSI: Infrastruktur Bakal Jadi Jurkam Terbaik Jokowi di Mudik 2018

Konten dari Pengguna
10 Juni 2018 2:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari spc total tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagian besar publik akan merasakan secara langsung manfaat Pembangunan infrastruktur selama mudik Lebaran tahun ini. Juru Bicara PSI Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis Rizal Calvary Marimbo di Jakarta hari ini mengatakan, publik akan merasakan langsung “sensasi” mudik dengan infrastruktur terbaik yang dibangun Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, infrastruktur akan menjadi juru kampanye Presiden Joko Widodo pada mudik kali ini. “Jurkam terbaik Presiden Jokowi adalah infrastruktur. Infrastruktur tidak pandai beretorika atau mengolah kata. Untuk meyakinkan publik, infrastruktur hanya pasif tapi efektif meyakinkan publik. Dia semacam unmoving mover kausa prima. Tidak bergerak tapi mampu menggerakan orang untuk memilih kembali Presiden Jokowi pada 2019 nanti,” ucap dia.
Rizal optimistis, sebagian dari pemudik diperkotaan yang tidak suka dengan Presiden Jokowi akan berubah pikiran setelah menikmati mulusnya jalan tol dan sarana infrastruktur terbaru. “Selama dikota besar dia sibuk kerja, cuma dapat fake news dari WA atau sosmed. Tidak perna keluar kota. Begitu selesai menikmati infrastruktur jalan yang bagus sampai ke kampung halamannya saat mudik, dia berubah pikiran. Inilah bedanya, Jokowi menawarkan experience campaign atau pengalaman, sedangkan oposisi menawarkan retorika dan fake news campaign. Ini yang akan membuat posisi Presiden semakin kuat dimata publik. Disatu sisi kita tidak punya oposisi yang berkualitas,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Rizal mengatakan, infrastruktur mudik tersebut berupa jalan tol, pelabuhan, bandara, terminal, stasiun kereta, jalan umum yang semakin maju dan modern yang dibangun pemerintahan Jokowi-Jk selama ini. “Digabung semua Presiden sebelumnya, Jokowi membangun infrastruktur terpanjang, terbanyak, termasif sepanjang sejarah republik ini walau baru empat tahunan. Mana ada negara yang makmur karena mengabaikan infrastruktur?” ucap dia.
Ditambahkannya, Jokowi-JK telah membangun jalan baru sepanjang 2.623 kilometer (km). Pada 2015, terdapat 1.286 km jalan yang baru dibangun. Setahun kemudian, pemerintah membangun 559 km jalan. Dan 2017 telah dibangun 778 km jalan baru. Sehingga total jalan baru yang telah dibangun sepanjang 2.623 km. Tahun 2018, pemerintah menargetkan sepanjang 1.071 km jalan baru dan 1.120 km pada 2019 akan dibangun. Dengan demikian, diharapkan total pembangunan jalan baru di era Jokowi-JK mencapai 4.814 km.
ADVERTISEMENT
Selain jalan umum, telah terbangun pula jalan tol yang mencapai 568 km yang terbagi atas sepanjang 132 km pada 2015, 44 km pada 2016, dan sisanya akan dibangun 392 km pada tahun ini. Jokowi bahkan menargetkan pembangunan jalan tol hingga 2019 mendatang mencapai 1.851 km. Pemerintah sudah membangun sepanjang 25.149 meter jembatan, hampir menyamai panjangnya Jembatan Selat Sunda (yang batal dibangun itu). Sampei, 2019, pemerintah menargetkan pembangunan jembatan sepanjang 29.859 meter.
PSI optimistis, daya saing infrastruktur Indonesia akan semakin menguat ke depan di era pemerintahan Jokowi. Sebelumnya, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia melonjak untuk periode 2017-2018 sebagai dampak dari masifnya pembangunan infrastruktur. “Kalau, pada periode 2015-2016 Indonesia berada di posisi 62. Jadi, pada periode 2017-2018 naik 10 peringkat ke posisi 52. Ini jadi modal besar untuk mengerek daya saing industri kita ke depan,” papar Rizal. (***)
ADVERTISEMENT