5 Skandal dalam Sejarah Sepak Bola, Salah Satunya Melibatkan Timnas Indonesia

Konten dari Pengguna
11 Maret 2020 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sportainment tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fans sepakbola. Foto : pittsburgmagazine
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fans sepakbola. Foto : pittsburgmagazine
ADVERTISEMENT
Bukan sebuah rahasia lagi bahwa sepak bola merupakan olahraga sangat populer di dunia. Aksi para pemain sepak bola selalu bisa memikat para penggemarnya. Peminat olahraga ini pun tidak terbatas usia dan gender.
ADVERTISEMENT
Namun, olahraga yang banyak diminati ini tidak lepas dari sejarah kelam. Mulai dari kasus pengaturan skor hingga pembunuhan pernah terjadi dalam dunia sepak bola.
Apa saja skandal yang penah terjadi dalam sejarah sepak bola? Berikut ini lima di antaranya.

1. Pesta Gol di Nigeria

Timnas Nigeria. Foto: @thenff
Dunia sepak bola sempat dibuat kaget dengan skor pertandingan mencapai 79-0 pada tahun 2013. Mengutip Telegraph, skor tersebut adalah hasil kemenangan Plateau United Feeders atas Akurba.
Dugaan pengaturan skor pun dijatuhkan pada pertandingan tersebut. Dalam pertandingan itu Plateau United Feeders berusaha mendapatkan tiket promosi agar bisa bersaing di Liga Nigeria. Namun, karena perbuatan curangnya, tim tersebut mendapatkan larangan bermain selama 10 tahun.

2. Kasus Suap FIFA

Logo FIFA di markas mereka di Zurich, Swiss. Foto: Matthias Hangst
Asosiasi tertinggi sepak bola dunia ini juga tidak luput dari perbuatan memalukan. Parahnya hal ini dilakukan oleh presiden FIFA sendiri, Sepp Blatter. FBI menginvestigasi adanya suap yang terjadi di FIFA. Suap ini berhubungan dengan dipilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2020.
ADVERTISEMENT
Sepp Blatter diduga mengetahui hal ini. Ironisnya, ia tetap dengan keputusannya menjadikan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2020. Karena terungkapnya perbuatan memalukan ini, Blatter mendapatkan skors selama 90 hari dari aktivitas sepak bola, baik skala nasional maupun internasional.

3. Calciopoli

Juventus dengan trofi Coppa Italia mereka. (Foto: Alessandro Bianchi/Reuters)
Calciopoli adalah salah satu skandal pengaturan skor yang terjadi di Serie A. Ini terjadi pada tahun 2006 sesaat sebelum Piala Dunia Jerman diselenggarakan. Bahkan, beberapa tim besar terlibat dalam kasus ini, di antaranya Juventus, AC Milan, Fiorentina, Lazio dan Reggina. Tak hanya itu, banyak juga wasit yang ikut terlibat dalam kasus pengaturan skor ini.
Calciopoli didalangi oleh Luciano Moggi yang pada saat itu merupakan Direktur Umum Juventus. Ia membayar wasit-wasit Serie A agar memberi keputusan yang menguntungkan bagi Juventus.
ADVERTISEMENT
Akibat dari kasus memalukan ini, para jaksa yang menyelidiki Calciopoli akhirnya mendorong FIGC untuk mencabut gelar juara Juventus musim 2004/2005 dan 2005/2006.

4. Vietnam Ditakuti di Piala Tiger 1998

Bambang Pamungkas di Piala Tiger 2004. (Foto: AFP/Weda)
Skandal yang satu ini melibatkan negeri kita tercinta, Indonesia. Saat itu Indonesia bertanding melawan Thailand yang keduanya sama-sama berada di Grup A. Saat itu, baik Thailand maupun Indonesia telah dipastikan lolos babak penyisihan. Jadi, pertandingan ini hanya menentukan siapa yang akan melawan Vietnam.
Vietnam sebagai runner up Grup B, akan bertanding melawan juara Grup A. Namun, tampaknya Indonesia dan Thailand tidak mau melawan Vietnam di semifinal. Akhirnya, pada pertandingan itu kedua tim terlihat tidak bernafsu untuk membobol gawang lawan.
Kendati demikian, Indonesia berhasil lolos dari bayangan Vietnam setelah 'kalah' dengan skor 2-3. Akibat dari pertandingan yang memalukan ini, kedua tim tersebut di denda oleh FIFA sebesar US$ 40 ribu atau setara Rp 575 juta.
ADVERTISEMENT

5. Pembunuhan Andres Escobar

Duel Escobar vs Wynalda. (Foto: MIKE NELSON / AFP)
Andres Escobar adalah pemain bertahan yang pernah membela Timnas Colombia. Namun, karier pesopak bola ini harus pupus hanya karena gol bunuh diri.
Pada Piala Dunia tahun 1994, Escobar tidak sengaja memasukkan bola ke gawang sendiri. Hal ini membuat Colombia tidak bisa lolos dari penyisihan grup. Lima hari setelah Kolombia dinyatakan gugur, Eskobar mengunjungi kelab El Indio.
Di sana ia terlibat pertengkeran dengan orang-orang yang mengejeknya karena melakukan gol bunuh diri. Sialnya saat ia hendak beranjak pulang, enam peluru tiba-tiba ditembakkan ke arahnya. Escobar pun tewas dengan luka tembak di punggung dan leher. (jul)