Pulau Kembang, Wisata dan Mitos di Tengah Sungai Barito

Sri Rama Ariyanto
Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
27 Juni 2021 17:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sri Rama Ariyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aku mau kasih tau sesuatu nihh, tentang sebuah tempat di daerah ku yang sekarang menjadi tempat wisata karena mitos dan pesonanya di sana.
ADVERTISEMENT
Perkenalkan namaku Sri Rama Ariyanto biasa dipanggil Rama atau Ari, asalku dari Banjarmasin dan sekarang aku merantau di Jawa karena kuliah.
Okee, tanpa panjang lebar mari kita masuk ke topik pembahasan.
Langsung saja ya aku kasih tau ke teman-teman nih kalau tempat yang ku maksud itu adalah tempat Wisata Pulau Kembang yang berada di Ibu Kota Kalimantan Selatan yaitu Banjarmasin, mungkin bayangan di kepala teman-teman pertama kali mendengar kata Pulau Kembang adalah sebuah pulau yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis kembang, nah sebelum kalian membayangkan bagaimana tempat nya yukkk disimak dulu cerita ku ini.
Terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Pulau Kembang ditetapkan sebagai salah satu hutan wisata. Pulau Kembang yang termasuk di dalam wilayah Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala ternyata merupakan habitat bagi kera berekor panjang (monyet).
https://pixabay.com/id/photos/pantai-bakau-pulau-monyet-kera-5028222/
Lebih jelas ceritanya konon dahulu kala, Pulau Kembang ini berasal dari Kapal Inggris yang dihancurkan oleh orang Biaju pada tahun 1750-an atas perintah Sultan Banjar dan kemudian puing bekas kehancuran kapal tersebut ditumbuhi pepohonan dan berevolusi menjadi sebuah pulau yang didiami oleh sekelompok kera. Nah di dalam kawasan hutan wisata ini juga terdapat sebuah altar berlambangkan dua buah arca berwujud kera berwarna putih (hanoman), yang diperuntukkan sebagai tempat untuk meletakkan sesajen bagi para ‘penjaga’ pulau Kembang.
ADVERTISEMENT
Daya Tarik dan Mitos Pulau Kembang
https://pixabay.com/id/photos/hutan-jalan-langkah-cara-1807476/
Daya tarik di Pulau ini sih yang pasti karena kerajaan kera nya, dan kera di sana cukup jinak dikarenakan sering pengunjung yang datang, lalu berinteraksi sambil memberi makanan seperti kacang. Selain itu daya tarik di area pulau ini adalah terdapat jalur tracking yang nyaman, dan cocok untuk hunting foto, biar bisa upload di sosmed, dan kalo kalian beruntung kalian bisa mengabadikan foto bersama para kera yang ada di sana loh.
Selain daya tariknya di Pulau Kembang ini juga terdapat mitos yaitu cerita tentang monyet putih, monyet ekor panjang dan bekantan kerap dikaitkan dengan ‘kutukan’ terhadap para penjajah saat itu, serta beberapa tempat ziarah yang ada di kawasan Taman Wisata Alam Pulau Kembang yang konon katanya ketika orang bernazar dengan membawa sesajen berupa mayang dan kembang-kembang, maka hajatnya terkabul, akhirnya pulau itu dikaitkan dengan aktivitas menabur kembang hingga akhirnya dikenal dengan Pulau Kembang,
ADVERTISEMENT
dari cerita ini aja udah kerasa kan gimana sensasi nya berada di tengah-tengah gerombolan kera? Coba deh teman-teman sesekali berkunjung ke tempat ini hehehee. Kalau kalian mau berkunjung kesini siap-siap kalian akan melakukan perjalanan yang tak seperti biasanya. Kalian akan menulusuri keindahan sungai barito dan sungai Martapura menggunakan perahu yang biasa kami sebut klotok dan ditempuh sekitar 45 menit perjalanan, harga sewa perahu beragam, kalian bisa sedikit bernegosiasi dengan bapak penyewa perahu.
Untuk masuk ke tempat wisata nya kita harus mengeluarkan biaya sebesar Rp.5.000/orang untuk hari biasa, dan Rp.7.500/orang di hari libur, selain itu untuk wisata mancanegara dikenakan biaya yang lebih mahal yaitu Rp.100.000 sampai Rp.150.000 /orang. Di sana juga kalian jangan takut untuk kelaparan atau kehausan teman karena di sana juga banyak tersedia warung-warung makanan dan minuman beserta kamar mandinya. Jadi, tidak usah diragukan lagi, di sana kalian bisa berkeliling santai sambil menyusuri jalan setapak serta melihat para monyet dan berziarah di sana.
ADVERTISEMENT
okeee teman-teman kiranya sampai di sini dulu cerita ku tentang tempat wisata yang ada di daerah ku, kalau kalian banyak yang suka sama konten ku boleh komen di bawah ya kalian mau aku cerita apalagi nih, semoga kita tetap bisa menjaga, melestarikan dan mensyukuri anugerah Tuhan atas keindahannya yang sudah diberikan kepada kita, sekian dari saya mohon maaf bila ada kesalahan, Terima Kasih dan sampai jumpa lagii.