Pemimpin, Stasiun, dan Kereta

Sridewanto Pinuji
Penulis untuk topik mengenai kepemimpinan. Sila kontak [email protected]
Konten dari Pengguna
14 Juli 2019 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sridewanto Pinuji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto dan Joko Widodo bertemu di MRT Lebak Bulus. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Setelah lama ditunggu, akhirnya dua pemimpin besar di negeri ini, yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus. Mereka kemudian bersama-sama menjajal MRT pada Sabtu, 13 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
Membandingkan peristiwa ini dengan wejangan dari Simon Sinek, seorang influencer, motivator, dan ahli kepemimpinan, maka setidaknya pertemuan tersebut mengandung dua pelajaran.
Menurut Simon, "Leaders are the ones who have the courage to go first and open a path for others to follow." Pemimpin adalah mereka yang memiliki keberanian untuk memulai dan mengambil inisiatif lebih dulu, kemudian memberikan kesempatan kepada yang lain untuk mengikuti.
Di Facebook-nya, Pak Jokowi mengajak Pak Prabowo untuk bertemu di stasiun dan naik MRT, karena tahu bahwa Pak Prabowo belum pernah melakukannya.
Inisiatif untuk pertemuan itu yang menjadikan Pak Jokowi dengan tepat mempraktikkan wejangan dari Simon Sinek. Baginya mungkin hal yang biasa naik MRT karena sudah pernah melakukannya. Namun, bagi seseorang yang belum pernah, tentu menjadi persoalan.
ADVERTISEMENT
Pemimpin adalah mereka yang sudah melangkah lebih dulu, kemudian menunggu dan mendampingi yang lain untuk mengikuti jalan yang telah ditempuhnya.
Selanjutnya Simon Sinek juga menyampaikan, "The joy of leadership comes from seeing others achieve more than they thought they were capable of." Kebahagiaan seorang pemimpin terjadi manakala dia melihat orang lain mencapai hal yang tidak mungkin dicapai olehnya.
Hal ini dengan tepat dilakukan oleh Pak Prabowo. Dengan gembira dan senang, disampaikannya selamat kepada kawan yang telah mengalahkannya dalam sebuah kontestasi.
Kedua hal itu, mengambil langkah pertama dan memberi selamat kepada rival, bukanlah pekerjaan yang mudah. Hanya para pemimpin besar yang mampu melakukannya, dan Jokowi serta Prabowo telah menunjukkan kualitas kepemimpinan mereka.
ADVERTISEMENT
Pelajaran tambahan dari pertemuan tersebut adalah menyangkut tempat pertemuan, yaitu stasiun dan aktivitas selanjutnya, yaitu naik MRT. Sebagai penyuka simbol, maka pertemuan keduanya di stasiun dan dilanjutkan naik MRT, menurut saya tentu tak lepas dari berbagai makna.
Stasiun adalah tempat pertemuan dan juga perpisahan. Seringkali stasiun menjadi tempat pertemuan kembali dua sahabat yang lama berpisah karena berbagai perbedaan.
Stasiun juga melambangkan kesamaan hak dan kewajiban; semacam tempat netral, tidak seperti istana, atau rumah. Di stasiun, semua orang harus membeli tiket, kemudian melalui pemeriksaan, barulah mereka diizinkan naik kereta.
Selanjutnya perihal kereta, tahukah Anda bahwa kereta tak pernah berjalan mundur. Paling-paling hanya lokomotif yang sibuk berputar-putar saat harus menarik atau mendorong gerbong.
ADVERTISEMENT
Di rangkaian yang lebih modern seperti KRL atau MRT, malah tak ada lagi lokomotif. Ruang masinis berada di dua ujung rangkaian, sehingga masinislah yang sibuk berpindah tempat dan bukan seluruh rangkaian gerbong yang diputar.
Harus diakui, penggagas pertemuan dua tokoh ini sangat pintar. Setelah stasiun yang melambangkan pertemuan dua sahabat, maka naik kereta adalah lambang gerak maju ke depan. Seakan-akan ingin berkata, "Marilah kita bersama-sama melangkah maju dan melupakan yang sudah terjadi di belakang."
Rangkaian kereta juga mengandung makna, bahwa lokomotif dan masinislah yang semestinya sibuk. Sementara gerbong, geraknya mengikuti tarikan, dorongan, atau perintah lain dari lokomotif dan masinis.
Oleh sebab itu, jika lokomotif dan masinis adalah pemimpin, maka rangkaian gerbong adalah rakyatnya. Semestinya gerbong mengikuti gerak lokomotif agar perjalanan lancar. Gerbong-gerbong hendaknya tidak mengambil jalan sendiri-sendiri, atau kereta tak akan berangkat dan mencapai tujuan.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, terima kasih Pak Jokowi dan Prabowo, untuk berbagai pelajaran yang telah Bapak berdua berikan.