Atasi Kelangkaan Pupuk, Mahasiswa KKN Undip Ubah Sampah Jadi Pupuk Organik

Sri Mulyati
Mahasiswa tingkat akhir Sastra Indonesia Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
6 Februari 2023 7:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sri Mulyati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa Tim 1 KKN Undip bersama Gapoktan Tani Usaha Mandiri Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Sumber: Tim Dokumentasi KKN Undip Desa Sumberagung
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Tim 1 KKN Undip bersama Gapoktan Tani Usaha Mandiri Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Sumber: Tim Dokumentasi KKN Undip Desa Sumberagung
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selasa (31/1/2023) - Terdapat pemandangan yang berbeda dalam acara pertemuan bulanan Gapoktan Tani Usaha Mandiri Desa Sumberagung. Jika biasanya pertemuan bulanan diisi dengan pemaparan materi serta praktek yang dipimpin oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kecamatan Klego, pagi itu terdapat wajah-wajah baru yang mengisi acara pertemuan rutin bulanan ini.
ADVERTISEMENT
Wajah-wajah baru itu adalah mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali. Selama 45 hari, mahasiswa KKN Undip ini bermukim di Desa Sumberagung dan melaksanakan beberapa program kerja yang ditujukan untuk mengurai permasalahan masyarakat Desa Sumberagung.
Salah satu program kerja yang dilaksanakan adalah pemanfaatan pupuk organik menjadi kompos guna mengatasi kelangkaan pupuk. Permasalahan mengenai pupuk ini diketahui oleh para mahasiswa KKN setelah sebelumnya mengikuti kegiatan-kegiatan serta diskusi bersama Gabungan Kelompok Tani Desa Sumberagung, yaitu Gapoktan Tani Usaha Mandiri. Masyarakat Desa Sumberagung mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Oleh karena itu, pupuk merupakan komponen penting bagi para petani karena pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh pupuk. Kelangkaan pupuk tentu menjadi masalah yang meresahkan bagi para petani. Permasalahan ini menggerakkan mahasiswa KKN Undip Desa Sumberagung, mereka mendengar keresahan masyarakat dan berusaha mencarikan jalan keluar dari permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN Undip melihat di Desa Sumberagung cukup banyak peternak, sehingga kotoran ternaknya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos. Dari situ, mereka bekerjasama dengan para pengurus Gapoktan Tani Usaha Mandiri, merencanakan pembuatan pupuk kompos memanfaatkan bahan-bahan organik yang tersedia di lingkungan Desa Sumberagung.
Proses pengumpulan bahan melibatkan seluruh anggota kelompok KKN dan warga Desa Sumberagung. Bahan-bahan yang dikumpulkan dari warga antara lain:
Selain bahan-bahan tersebut, terdapat bahan lain yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk kompos, yaitu EM4 dan air gula merah.
Acara pembuatan kompos dilaksanakan Selasa Pahing pagi, 31 Januari 2023. Bahan-bahan organik yang sudah terkumpul digabungkan ke dalam karung, kemudian dimasukkan ke dalam ember 20 Liter. Setelah itu, air gula, air kelapa tua, dan air cucian beras digabungkan dan disiramkan ke bahan organik di dalam ember. Kemudian, isi ember dengan air bersih sampai penuh. Ember kemudian ditutup rapat-rapat dan disimpan di tempat yang terlindung dari sinar matahari. Simpan selama 7-10 hari. Setelah proses fermentasi selesai, buka tutup ember, lalu angkat karung. Sisa air di dalam ember inilah yang bisa dijadikan sebagai pupuk kompos cair.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pembuatan pupuk kompos ini disambut antusias oleh para petani Desa Sumberagung yang diwakili oleh para ketua kelompok tani.
Pelatihan ini juga didukung penuh oleh pihak perangkat Desa Sumberagung. Bapak Warsono, S. Pd., selaku Kepala Desa Sumberagung juga sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Undip ini. Beliau juga menyampaikan harapan agar pelatihan pembuatan pupuk organik ini tidak berhenti pada praktek saat acara saja, tapi dilanjutkan dan dipraktekkan secara berkelanjutan agar permasalahan mengenai kelangkaan pupuk bisa terurai dan tanah pertanian di Desa Sumberagung bisa semakin subur dengan digunakannya pupuk organik.