Selamat Datang Cendekiawan Bangsa, Kegiatan Masta-BAD STAIM Klaten Resmi Dibuka!
Konten dari Pengguna
18 September 2023 21:14 WIB
Tulisan dari Humas STAI Muhammadiyah Klaten tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Klaten – (18/9/23) Dalam rangka menyambut mahasiswa baru dan awal ajaran akademik, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Klaten mengadakan kegiatan Masa Ta’aruf-Baitul Arqam Dasar (Masta-BAD) 2023. Kegiatan digelar di STAI Muhammadiyah Klaten pada Senin-Minggu (18/9/-23/9/23) bertempat di Aula STAI Muhammadiyah Klaten. Kegiatan yang diadakan pada setiap tahun ini diinisiasi oleh tim dosen bekerja sama dengan Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) STAI Muhammadiyah Klaten.
ADVERTISEMENT
Adapun tema Masta-BAD 2023 adalah “Membangun Peran Nyata Mahasiswa Menuju STAIM yang Berkemajuan” Tujuan kegiatan ini agar mahasiswa baru STAI Muhammadiyah Klaten mengenali lingkungan akademik dan kemahasiswaan. Sementara tagline pada kegiatan ini mahasiswa baru STAI Muhammadiyah Klaten sebagai Cendekiawan Bangsa. Kegiatan Masta-BAD 2023 ini diikuti oleh 100 mahasiswa baru STAI Muhammadiyah Klaten.
Sulistiono Shalladin Albany, M.Pd selaku ketua panitia Masta-BAD 2023 dalam sambutannya menjelaskan mengenai pentingnya kesadaran untuk meningkatkan kualitas diri sebagai mahasiswa. “Sebab menjadi mahasiswa, berarti siap untuk berperan nyata bagi sosial masyarakat. Begitu pun dengan tagline kegiatan ini, cendekiawan bangsa, meniscayakan kualitas diri dan kontribusi nyata terhadap bangsa. Jangan hanya fokus kepada scope kecil saja, namun perluas peran kita untuk bangsa.” Papar Albany.
Adapun dalam rangka membuka kegiatan Masta-BAD 2023, Muriyanto, M.Pd.I selaku Ketua STAI Muhammadiyah Klaten mengingatkan proses keberlangsungan pendidikan harus selesai tepat waktu. “Kegiatan Masta-BAD ini merupakan awal langkah kalian sebagai mahasiswa, harapannya dapat selesai (masa studi) tepat waktu. Sebagai generasi muda, maka siap untuk berperan nyata bagi masyarakat, Islam, hingga persyarikatan Muhammadiyah secara khusus.” Jelas Muriyanto.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya mengenalkan lingkungan akademik, mahasiswa baru STAI Muhamadiyah Klaten akan dibekali berbagai materi seperti kebijakan umum perguruan tinggi, program akademik, administrasi keuangan, kode etik dan kemahasiswaan, sistem e-campuz dan perpustakaan, serta Al-Islam Kemuhammadiyahan/Pengenalan Baitul Arqam Dasar. Sementara dalam upaya mengenalkan lingkungan kemahasiswaan, mahasiswa baru akan dibekali materi yang berkaitan dengan kebangsaan dan kemuhammadiyahan.
Kebijakan Umum Perguruan Tinggi serta Program Akademik
Setelah melalui serangkaian kegiatan pembuka, mahasiswa baru pada hari pertama mengikuti pemberian materi mengenai kebijakan umum perguruan tinggi dan program akademik. Materi pertama seputar kebijakan umum perguruan tinggi dibawakan langsung oleh Muriyanto, M.Pd.I selaku Ketua STAI Muhammadiyah Klaten dan dimoderatori oleh Caturisa Ramadhani, M.Pd. Sementara pada materi kedua mengenai program akademik dibawakan langsung oleh Naomi Fahma, M.Pd selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Penelitian STAI Muhammadiyah Klaten, dan dimoderatori oleh Maharani, M.Pd.
ADVERTISEMENT
Dalam penyampaian materi pertama, Muriyanto, M.Pd.I menjelaskan mengenai kebijakan umum perguruan tinggi, seperti visi misi STAI Muhammadiyah Klaten. Di samping itu, Muriyanto juga mengingatkan agar dalam berkarya mengindari plagiasi. “Orisinalitas karya menjadi sorotan akhir-akhir ini, maka harapannya kepada mahasiswa dalam membuat tugas, harus percaya diri dan hindari segala bentuk plagiasi.” ungkap Muriyanto.
Adapun dalam penyampaian materi kedua, Naomi Fahma, M.Pd. menjelaskan mengenai Program Akademik. “Di samping beban studi yang harus diambil sebanyak 144-150 SKS, para mahasiswa harus menyadari tujuan pendidikan perguruan tinggi khususnya di STAI Muhammadiyah Klaten adalah untuk menghasilkan lulusan yang beriman, keberpihakan terhadap masyarakat. Di samping itu juga menyiapkan luaran sebagai ilmuan yang beretika, berbudaya, kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.” papar Naomi.
ADVERTISEMENT