Raja Bhumibol Adulyadej, Raja Thailand yang Maestro Musik

Stella Kemala
Suka Kopi, Star Wars dan Melanglang Buana
Konten dari Pengguna
23 Februari 2019 12:05 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Stella Kemala tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Raja Bhumibol yang piawai memainkan Saxophone diabadikan di depan Hard Rock Cafe Pattaya (sumber: pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Raja Bhumibol yang piawai memainkan Saxophone diabadikan di depan Hard Rock Cafe Pattaya (sumber: pribadi)
ADVERTISEMENT
Alunan musik jazz itu menggema di Mall Siam Paragon yang ramai. Hari itu, tanggal 20 Oktober 2016, adalah hari ketujuh setelah Raja Bhumibol Adulyadej wafat. Sebagai bukti rasa hormat, lagu instrumental karangan Sang Raja pun terus diputar di semua gedung dan pusat perbelanjaan di Thailand.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, tidak banyak yang tahu bahwa Raja Bhumibol Adulyadej yang begitu dicintai rakyat Thailand ternyata adalah pemusik handal. Tak kurang dari 49 lagu telah diciptakannya dengan genre blues, jazz, waltz dan march. Lagu-lagu tersebut lazim disebut oleh rakyat Thailand sebagai “Royal Composition” atau “Phleng Phra Ratcha Nipon” .
Raja Bhumibol yang lahir pada 5 Desember 1927 di Cambridge, Amerika Serikat, tumbuh besar di Lausanne, Swiss, dimana bakat musiknya berkembang. Sejak kecil Raja Bhumibol belajar memainkan piano, clarinet, cornet dan beberapa jenis Saxophone. Tetapi akhirnya Saxophone dipilih sebagai alat musik yang didalaminya. Di masa kecilnya, Raja Bhumibol sering berduet dengan kakaknya, Pangeran Ananda Mahidol yang piawai memainkan piano. Pada tahun 1946, Raja Bhumibol berhasil menciptakan lagu pertamanya yang berjudul “Candelight Blues” (Saeng Tien).
ADVERTISEMENT
Bahkan setelah Raja Bhumibol diangkat menjadi Raja Thailand pada usianya yang ke-18 dan kembali ke tanah airnya, kecintaan terhadap saxophone tetap dipelihara, dibuktikan dengan tetap aktifnya sang Raja menciptakan komposisi musik.
Sumber: The Bangkok Post
Kemampuan bermusiknya telah terkenal di dunia pada masa itu, sehingga pada setiap kali Raja Bhumibol berkesempatan untuk melakukan kunjungan resmi ke luar negeri, kebolehan bermusiknyapun diadu dengan pemusik di Negara setempat. Pada kunjungannya ke Amerika Serikat tahun 1960, Raja Bhumibol maju ke atas panggung untuk berkolaborasi bersama dengan musisi jazz Benny Goodman, Jonah Jones dan Gene Krupa. Sedangkan pada kunjungan resminya ke Austria tahun 1964, sejumlah karyanya dimainkan oleh the Tonkunstler-Orchester Niederosterreich di Vienna Concert Hall. Pada perkembangannya, musik karangan Raja Bhumibol juga banyak dimainkan di berbagai Orkestra di Eropa, Jepang dan Amerika Serikat.
Raja Bhumibol bersama musisi jazz Benny Goodman, Jonah Jones dan Gene Krupa di New York tahun 1960 (sumber: National Jazz Archive)
ADVERTISEMENT
Populer di Dalam Negeri
Beberapa lagu yang cukup populer di Thailand antara lain: Oh I Say, Still on My Mind, Love At Sun Down, New Year Greetings, dan Never Mind the Hungry Men’s Blues. Dalam menciptakan lagu-lagunya, Raja Bhumibol umumnya membuat komposisi musiknya, dan sebagian besar liriknya diciptakan oleh sahabat yang juga kerabat dekatnya, Pangeran Chakraband Pensiri.
Namun, ada beberapa lagu yang ditulis langsung oleh Raja Bhumibol yang memiliki arti tersendiri baginya. Sebagai contoh Lagu “New Year Greetings (Phon Pi Mai)” yang diciptakan pada tahun 1951 sebagai hadiah tahun baru dari Sang Raja kepada Rakyat Thailand. Di liriknya terselip doa agar rakyatnya selalu diberkati dengan kebahagiaan. Lagu tersebut akhirnya diputar di seluruh saluran televisi dan radio setiap pergantian tahun baru di Thailand.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Raja Bhumibol juga mengkomposisikan sejumlah lagu, salah satunya “Still on My Mind”, yang ditujukan untuk istri tercintanya, Ratu Sirikit. Lagu tersebut ditulis Raja Bhumibol dalam bahasa inggris dan dinilai rakyatnya sebagai salah satu lagu paling romantis yang diciptakan olehnya.
Perhatian kepada Royal Bangkok Symphony Orchestra
Karena latar belakangnya yang mencintai musik, Raja Bhumibol akhirnya memiliki perhatian khusus kepada para pemusik Thailand, salah satunya adalah dengan mendukung berdirinya Royal Bangkok Symphony Orchestra (RBSO) pada tahun 1982. Dalam perkembangannya, RBSO telah menjadi orkestra yang besar dan telah mengharumkan nama Thailand di kancah internasional. Bahkan setelah sang Raja tiada, RBSO masih berada dibawah dukungan langsung Putri Sirinnavari Nariratana, cucu Raja Bhumibol. Salah satu kegiatan RBSO adalah melakukan konser gratis tahunan “Concert in the Park” setiap hari minggu di bulan Januari dan Februari di Lumphini Park yang berada di tengah kota Bangkok (mulai tahun 2019 lokasi berpindah ke Chulalongkorn University Centenary Park). Hal tersebut adalah upaya Sang Raja agar musik dapat menggapai hingga seluruh rakyat Thailand.
ADVERTISEMENT
“Music is an integral part of me, be it jazz or other kinds. Indeed, music is in all of us and forms a vital part of every man’s life”
-H.M. King Bhumibol Adulyadej