Bukan Jatuh Cinta, 7 Tanda Ini Buktikan Kamu Terobsesi dengan si Dia

22 Mei 2017 7:02 WIB
ADVERTISEMENT
Obsesi pada cinta bukan hal yang wajar. (Foto: thinkstock)
Seringkali kita dihadapkan dengan dua kemungkinan saat sedang menyukai seseorang. Kemungkinan pertama adalah, apakah kita benar-benar menyukai orang tersebut dan kemungkinan kedua adalah, apakah kita terobsesi dengan orang yang kita suka?
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu tidak pernah menyangka jika terlalu ingin memiliki seseorang sama saja terobesesi dengan orang tersebut. Ada sebuah ungkapan yang menyebutkan 'cinta tak harus memiliki'. Ungkapan ini bisa sangat tepat jika kita terlalu berhasrat untuk memiliki orang yang kita suka.
Tentunya kamu tak ingin dianggap sebagai orang yang terlalu terobsesi dengan orang yang kamu suka. Jika tak ingin diberikan label tersebut, maka kamu perlu mengetahui tanda apa yang bisa mengkategorikan kamu sebagai orang yang terobsesi.
Dilansir Boldsky, inilah tanda-tanda yang menunjukkan kamu mempunyai gangguan dalam hal percintaan atau obsesi pada cinta:
Tanda Pertama
Jalani hubungan tanpa menjadi terlalu protektif (Foto: thinkstock)
Obsesi berawal dari hubungan percintaan yang intens di mana kedua pasangan saling memberikan perhatian penuh dan benar-benar membuat kamu merasa sangat dicintai. Hal ini membuat kamu bagaikan mimpi yang terwujud. Padahal jika dari awal kamu sudah merasakan hal ini, kamu pun bisa menjadi sangat protektif dan bahkan posesif seperti kamu sangat ingin memilikinya.
ADVERTISEMENT
Tanda Kedua
Menjalani hubungan dengan lebih santai. (Foto: thinkstock)
Jika tanda pertama sudah membuat kamu seperti melayang di udara, maka bisa jadi ketika perhatian si dia sudah mulai berkurang hal ini bisa membuat kamu kecewa dan marah kepadanya. Padahal si dia hanya ingin menjalani hubungan yang lebih santai. Mungkin kamu akan menghujaninya dengan berbagai komplain dan terjadilah sebuah drama di dalam hubungan kamu dan pasangan. Apa yang kamu lakukan bisa diidentifikasi sebagai sebuah obsesi untuk selalu membuat si dia menuruti semua yang kamu inginkan.
Tanda Ketiga
Luangkan waktu untuk bersama. (Foto: thinkstock)
Kamu mungkin telah berpikir jika kamu sudah terlalu sering berkorban untuknya, dan bahkan selalu meluangkan waktu untuk si dia. Dan ketika pasangan kamu tidak melakukan hal yang sama, maka kamu akan mulai komplain dengan perlakukan dia yang tidak seimbang dengan apa yang sudah kamu lakukan terhadapnya. Kamu patut berhati-hati, karena jika terus mendesaknya untuk selalu melakukan hal yang sama, maka bisa jadi kamu terobsesi dengan hubungan yang sedang kamu jalani.
ADVERTISEMENT
Tanda Keempat
Kesampingkan rasa cemburu (Foto: thinkstock)
Jika si dia ingin menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman-temannya dan kamu cemburu akan hal ini, maka kamu perlu berkaca mengenai sikapmu ini. Karena, jika kamu tidak terobsesi maka kamu akan membiarkan si dia menghabiskan waktu dengan siapa saja selama pasangan kamu juga tak pernah melupakanmu.
Tanda Kelima
Jalani hubungan tanpa menjadi posesif. (Foto: thinkstock)
Jika kamu adalah orang yang posesif, kamu bisa saja membuntutinya kemanapun ia pergi dan selalu memperhatikan setiap tingkah lakunya. Dan bahkan kamu akan memaksanya untuk memberikan kata sandi setiap media sosial yang ia miliki. Dan jika dia tidak mengizinkannya, kamu akan komplain jika si dia tidak memahami kamu sebagai kekasihnya.
Tanda Keenam
Bertindaklah dengan wajar dalam berhubungan. (Foto: thinkstock)
Kamu mungkin ingin jika hubungan kamu dianggap sebagai hubungan yang mampu membuat orang-orang iri dengan menyuruh si dia untuk memeluk atau merangkulmu di depan publik. Jelas hal ini hanya akan menunjukkan jika kamu sudah melampaui arti kata suka dan sayang yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Tanda Ketujuh
Menyayangi satu sama lain. (Foto: thinkstock)
Kamu sering memuji pasanganmu tapi juga tak jarang kamu mengkritisinya. Hal ini kamu lakukan semata-mata hanya untuk mendapatkan perhatian si dia. Hubungan yang baik adalah hubungan yang bukan mencari-cari perhatian tapi memberikan perhatian antar satu sama lain agar keduanya merasa disayangi. Jika kamu terus menerus melakukan ini, maka hubungan ini tidak dilandaskan dengan rasa sayang, tapi hanya rasa obsesi kamu kepada si dia.