Merah dan Emas, Tren Warna Kebaya Pernikahan 2017

Kebaya emas Karina Salim (Foto: Instagram/@karinasalim)

Kebaya. Busana tradisional Indonesia yang satu ini dikenal mampu menonjolkan kecantikan dan keanggunan pemakainya.

Kebaya biasa dikenakan kaum perempuan saat menghadiri acara atau perayaan tertentu. Seperti upacara lamaran, pernikahan, hingga wisuda. Hari Kartini biasanya juga dijadikan sebagai ajang khusus untuk mengenakan kebaya.

Di Indonesia sendiri, kebaya menjadi busana pernikahan favorit bagi pengantin Jawa dan Sunda. Biasanya, kebaya pernikahan dirancang mewah dan glamor, lengkap dengan taburan detail payet yang cantik. Maka tak heran, mempersiapkan kebaya untuk pernikahan impian juga tidak sembarangan.

Calon pengantin harus pintar-pintar dalam memilih warna, model, serta penjahit kepercayaan. Agar maksimal persiapan kebaya juga harus dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.

"Biasanya butuh waktu sekitar tiga bulan persiapan, minimal tiga bulan," tutur Liza Aluira, founder Aluira Kebaya saat ditemui kumparan di acara Gebyar Pernikahan Indonesia 2017 Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (13/7).

Soal tren kebaya yang tengah digandrungi pengantin masa kini, Liza menerangkan bahwa semua bertumpu pada pemilihan warna. "Awal tahun ini banyak yang suka biru dongker. Mungkin karena kesannya anggun, simpel," jawabnya.

"Tapi ke sini-sini balik lagi ke warna merah, silver, dan gold," tutur Liza.

Alasannya, karena sang pengantin akan tampak lebih glamor dan mewah saat berada di pelaminan. Bagus untuk difoto.

Inilah yang membuat banyak pengantin beralih ke tiga warna kunci ini.

Tiga warna ini sangat melekat pada busana tradsional pengantin Minang dan Sumatera lainnya. Merah dan emas juga disukai karena maknanya yang bagus.

Merah dan emas melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. Jadi, dengan mengenakan busana pernikahan berpalet mewah tersebut, diharapkan kehidupan pernikahannya berjalan dengan baik.

Bagaimana pendapatmu tentang makna warna pada kebaya pernikahan ini?