Susahnya Jadi Model, Puasa hingga Relakan Wajah ‘Disiksa’

30 Oktober 2017 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
JFW Beyond Fashion (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
JFW Beyond Fashion (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Siapa bilang jadi model itu enak dan selalu menyenangkan?
Selama ini, banyak orang menilai bahwa model merupakan salah satu profesi paling glamor dan mewah di dunia. Bagaimana tidak?
ADVERTISEMENT
Model bisa bebas berlenggak-lenggok di panggung catwalk sambil mengenakan pakaian rancangan desainer kelas dunia. Mulai dari kepala hingga ujung kaki, seluruhnya dihiasi dengan barang bermerek.
Sering menghadiri acara bergengsi, model kebanyakan bergaul dengan kalangan elite dan sosialita Tanah Air. Relasi penting dalam industri mode dan hiburan pun dengan mudahnya berada dalam genggaman. Tak sedikit model yang jadi terkenal dan menjelma jadi selebriti akibat sering menghiasi majalah papan atas.
Dan asyiknya lagi, pundi-pundi rupiah pun mengalir dengan lancarnya. Terlebih jika kebagian banyak job saat pekan mode bergengsi dilangsungkan. Seperti Jakarta Fashion Week dan Indonesia Fashion Week.
Namun, tahukah kamu bahwa dunia modeling tidaklah seindah yang kamu bayangkan?
Berikut ini, kumparan (kumparan.com) akan membahas soal duka atau sisi tak enaknya menjadi seorang model. Apa saja, sih?
ADVERTISEMENT
1. Dituntut Sempurna
Rancangan GEE Batik di JFW 2018. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rancangan GEE Batik di JFW 2018. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa untuk menjadi seorang model, kamu wajib memiliki tubuh yang langsing dan tinggi yang memadai. Tak hanya cantik, kamu harus memiliki struktur tulang wajah yang sempurna dan agar terlihat fotogenik saat difoto.
Menjaga berat badan jadi hal yang wajib untuk kamu lakukan. Tak sedikit model yang harus rela puasa alias tak makan semalaman agar perut tampak rata ketika fashion show.
Banyak juga model yang memaksakan diri untuk merokok demi menjaga bentuk tubuh tetap ideal. Duh!
2. Datang Paling Awal
Rancangan Yogiswari Pradjanti di JFW. (Foto:  Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rancangan Yogiswari Pradjanti di JFW. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Jika kamu ingin berprofesi sebagai seorang model, ketepatan waktu jadi kualitas yang wajib dimiliki. Sebelum berjalan di panggung catwalk, setiap model harus latihan koreografi atau blocking terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Dan latihan ini tentunya menghabiskan waktu yang tak sebentar. Diomeli dan diteriaki oleh koreografer sudah jadi makanan sehari-hari pada model.
'Siksaan' ini tentunya akan semakin terasa saat kamu bertugas pada pekan mode tertentu. Jakarta Fashion Week contohnya.
Jangan bayangkan para model bisa berleha-leha sesuka hati di belakang panggung. Karena mereka diwajibkan datang pukul 06.00 WIB untuk latihan dan menjalani sesi makeup yang lama dan melelahkan.
3. Harus Profesional dan 'Tak Tahu Malu'
Gigi Hadid tampil bak buket bunga (Foto: IG / @Moschino)
zoom-in-whitePerbesar
Gigi Hadid tampil bak buket bunga (Foto: IG / @Moschino)
Tak ada satu pun model yang punya hak untuk menolak konsep pakaian dan riasan yang diberi oleh desainer. Ini merupakan aturan dasar yang harus dipahami oleh setiap model yang ada di dunia.
Jika menjadi model, kamu harus pasrah menerima ketika didandani dengan riasan wajah yang supertebal, aneh, hingga menyeramkan. Kamu juga harus mengikhlaskan rambut untuk ditata sesuka hati. Mulai dari digerai apa adanya (ini merupakan konsep pagelaran paling menyenangkan), dikeriting kribo, disanggul, disasak tinggi layaknya sarang burung, hingga dipasangi aksesoris aneh yang ukurannya mampu menutupi pandangan kamu.
Gigi Hadid tampil bak buket bunga (Foto: IG / @Moschino)
zoom-in-whitePerbesar
Gigi Hadid tampil bak buket bunga (Foto: IG / @Moschino)
Kamu juga tak boleh menolak pakaian apa pun yang telah disiapkan. Bahkan, pakaian superseksi yang tak jarang akan memamerkan lekuk tubuh kamu. Ketika berjalan di atas panggung, semua rasa malu harus ditanggalkan dan dibuang jauh-jauh.
ADVERTISEMENT
4. Rela 'Disiksa'
Simpan high heels di lemari (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Simpan high heels di lemari (Foto: Thinkstock)
Pernah menyaksikan insiden model yang terjatuh saat berjalan di runway? Itu merupakan salah satu wujud 'kecelakaan' akibat tuntutan pekerjaan yang begitu tinggi.
Setiap model diwajibkan untuk mampu berjalan sempurna dalam segala medan. Seaneh dan seribet apa pun gaunnya, model diwajibkan untuk mampu melenggang dengan sempurna.
Kamu juga harus diam saja ketika diharuskan berganti riasan atau tatanan rambut hingga tiga kali sehari (pada JFW). Begitupun dengan sepatu atau alas kaki.
Ketika kamu menyaksikan model tampak bahagia dan melenggang anggun di runway, percayalah bahwa hal itu tak 100 persen asli. Tak sedikit model yang meringis menahan beratnya gaun (gaun rancangan desainer seringkali memiliki bentuk unik dan tak terduga) dan sakitnya heels yang dipakai.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, plester luka jadi salah satu benda wajib yang harus dibawa. Semua untuk melindungi kaki yang lecet atau berdarah akibat 'siksaan' sepatu.
5. Stamina Sempurna
Bella dan Gigi Hadid di Anna Sui SS 2018 (Foto: Instagram/@nyfw)
zoom-in-whitePerbesar
Bella dan Gigi Hadid di Anna Sui SS 2018 (Foto: Instagram/@nyfw)
Selalu tampil segar dan tersenyum lebar di atas panggung bukanlah perkara mudah. Model harus cerdas dalam mengatur waktu agar tetap bisa beristirahat dengan cukup. Agar tidak drop, banyak model yang menenggak aneka vitamin atau suplemen khusus.
Karena berjalan di panggung catwalk atau sesi pemotretan majalah bukalah perkara mudah, lho. Keduanya menguras energi hingga titik darah penghabisan.
Untuk pemotretan katalog atau majalah, model bisa berganti puluhan baju dalam sehari. Para model juga harus rutin berolahraga demi menjaga bentuk tubuh tetap kencang dan prima.
Bagaimana pendapat kamu? Masih menganggap model sebagai pekerjaan yang mudah dan selalu menyenangkan?
ADVERTISEMENT