Pastikan Kadar Depresi Dengan Melakukan Tes Berikut Ini

Konten dari Pengguna
1 Juni 2018 5:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suara BMI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pastikan Kadar Depresi Dengan Melakukan Tes Berikut Ini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai sebuah pekerjaan, PRT selama ini kerap dipandang sebelah mata. Ada jarak yang tercipta begitu jauh antara PRT dengan pemberi kerja, sehingga ketika pemberi kerja menyuruh untuk melakukan kerja apapun PRT harus melakukannya. Dalam hal ini jelas terlihat adanya gap atau kelas sosial yang tercipta. PRT adalah pembantu dan pemberi kerja adalah majikan. Sebuah realitas yang nampaknya diamini oleh banyak pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja pada sektor ini.
ADVERTISEMENT
Berbanding lurus dengan anggapan seperti itu, dampaknya PRT dipandang sebagai sebuah objek yang sah saja untuk dieksploitasi dan diperas keringatnya. Bekerja dalam waktu yang panjang, tanpa kejelasan dan kenyamanan untuk mengistirahatkan badan dan pikiran.
Rama Giovani., Sp.KJ di laman sehatmental.id, menyebut situasi tersebut menimbulkan resiko PRT mengalami gangguan jiwa atau gangguan mental.
Agar dapat menanggulangi gangguan jiwa, penting untuk terlebih dulu menyadari bahwa gangguan jiwa adalah masalah serius yang harus ditangani oleh profesional. Setidaknya, mulai dari menyadari gejala ringan yang timbul yang mungkin berdampak pada keluhan fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis oleh dokter.
“Gejala yang paling sering muncul, lebih dari 80 persen pekerja mengeluh mengalami insomnia. Sulit tidur. Atau boleh jadi juga malah penderita mengalami hipersomnia. Gejala lain yang juga sering dialami oleh pekerja adalah sakit kepala berlebihan atau nyeri lambung yang berkelanjutan,” papar dr. Rama.
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit orang yang hinggap ke berbagai dokter menjalani serangkaian tes, namun dokter tidak juga dapat menjelaskan gangguan fisik yang dialami oleh pasien. Kondisi seperti ini yang jarang diketahui oleh masyarakat bahwa boleh jadi penyakit gangguan fisik yang dirasakan merupakan manifestasi dari masalah mental yang dialami.
Jam kerja yang tidak teratur atau bahkan kerja dengan jam terlalu panjang dan kelebihan beban kerja ditengarai yang menjadi penyebab timbulnya masalah gangguan kesehatan jiwa pada pada poulasi pekerja rumah tangga (PRT). Beberapa kasus kematian pekerja PRT karena berbagai penyakit seperti jantung, serangan stroke, kanker, gangguan syaraf seolah mengamini kondisi buruk dan tekanan berat yang harus dihadapi para pekerja.
Sejatinya, penyakit tersebut kuat diyakini muncul sebagai akibat situasi lingkungan kerja seorang PRT.
ADVERTISEMENT
Kementrian kesehatan, sejak beberapa wwaktu yang lalu mencoba membantu masyarakat untuk mengetahui kondisi kejiwaan masing-masing dengan cara yang cukup mudah. Skala Pengukuran Depresi atau Geriatric Depression Scale, kini bisa diakses oleh siapa saja dengan mengunjungi laman kementrian kesehatan RI.
Geriatric Depression Scale merupakan instrumen untuk melakukan poengukuran kesehatan mental seseorang berupa quisioner, serta telah terstandarisasi dan dapat dipercayai serta valid hasilnya.
Awalnya, instrumen yang dikenalkan oleh Yesavage tahun 1983 ini peruntukaannya hanya untuk lansia. Namun pada perkembangannya, instrumen tersebut dikembangkan menjadi alat ukur depresi bagi orang dewasa.
Tertarik ingin melakukan skala depresi dalam diri anda ? silahkan melakukannya dengan KLIK LINK berikut ini