295 Orang Terserang Demam Berdarah, 5 Meninggal Dunia

SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno

FOGGING : Petugas sedang melakukan pengasapan untuk mencegah serangan Demam Berdarah.

Blora - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang wilayah Blora Jawa Tengah. Hingga pekan kedua bulan Desember 2018, terdapat 295 kasus DBD. 

"Dari jumlah itu lima penderita meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, Henny Indriyanti kepada suarabanyuurip.com, Minggu (16/12/2018).

Jumlah penderita DBD tersebar di 16 kecamatan di wilayah  Blora. Jumlah tersebut dari data yang masuk di rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Blora.

"Ada kemungkinan terdapat penderita lain yang dirawat di rumah sakit luar daerah, dan data penderitanya tidak masuh ke sini," ujarnya.

Dinkes Blora terus melakukan penanggulangan DBD secara intensif.  

"Jajaran kami sudah memperbanyak sosialisasi pencegahan, dan aktif fogging," tegasnya.

Menurut Henny, fogging (pengasapan) hanya bagian dari upaya pencegahan. Terpenting dengan gerakan menutup, menguras dan mengubur media (3M) di tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

"Fogging hanya membunuh nyamuknya saja, tidak sampai jentik-jentik atau bibit nyamuk," ucapnya.

Dirinya mengaku jauh hari sudah memberi peringatan kepada warga agar selalu waspada BDB. Karena saat musim hujan banyak genangan atau kubungan air, yang bisa menjadi media tumbuh kembangnya nyamuk aedes aegypti. 

Diprediksi merebaknya penyakit DBD ini akan terjadi pada Januari-Februari 2019, karena saat itu puncak musim penghujan. Sehingga perlu dilakukan pencegahannya secara meluas dan serempak.

Heni berharap tidak terjadi wabah DBD dalam sikulus lima tahunan yang biasanya terjadi pada Januari-Februari . Sebab, wilayah Blora termasuk daerah rawan DBD

"Maka tindakan utama yang perlu dilakukan warga mencegahnya adalah dengan program pemberantasan sarang nyamuk atau PSN," pungkasnya.(ams)