Bupati Fathul Huda Bersikukuh Kilang NGRR Berdiri di Tuban

Konten Media Partner
13 November 2018 21:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com -  Ali Imron
Bupati Tuban telah menyampaikan beberapa alasan kepada Menteri ESDM supaya Kilang NGRR tak pindah dari wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Tuban- Bupati Tuban, Jawa Timur, Fathul Huda bersikukuh dan memiliki alasan kuat supaya kilang minyak NGRR Tuban patungan Pertamina-Rosneft tidak pindah ke daerah lain.
Keinginan kuat disampaikan langsung kepada Menteri ESDM, Ignasius Jonan, Dirut Pertamina, Nicke Widyawati, Komisi I DPR RI, Satya Widya Yudha, dan Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Ali Masyhar saat pembagian mesin Konverter Kit kepada 200 nelayan kecil di Mangrov Center Tuban (MCT) Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Selasa (13/11/2018).
"Tuban Bumi Wali penuh dengan toleransi, mengedepankan moderat, dan semuanya adalah saudara," ujar Bupati Fathul Huda, disela-sela pembagian mesin konversi BBM ke BBG program Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI.
Bupati petahana di kabupaten dengan 20 kecamatan menjelaskan, Tuban memiliki luas wilayah 183 ribu hektar, terdiri dari tanah sawah dan non sawah. Non sawah untuk polowijo, dan sawah polowijo dan hutan. Adapun luasan sawah 56 ribu hektar, non sawah 51 hektar, dan hutan 52 hektar.
ADVERTISEMENT
Tanah yang ditanami 112 hektar, ditambah Perhutani 11 hektar. Jadi tidak luas. Jumlah penduduk Tuban kurang lebih 1,3 juta jiwa. Jumlah penduduk tersebut 70% masyarakat pekerjaannya petani, 30% nelayan, pedagang dan pegawai. Hitungannya petani kita ada 900 ribu jiwa. Dari lahan 112 hektar, jumlah pemiliknya hanya 204.000 petani. Dengan kata lain masih ada 700 ribu buruh tani.
Untuk mengatasi ketimpangan ini, tidak ada jalan lain kecuali menarik investor masuk di Tuban. Salah satu yang kami harapkan adalah Kilang Rosneft bisa dilanjutkan di Tuban. Semua pembangunan pasti ada madhorot dan manfaatnya, sehingga ada pro dan kontra.
Manfaatnya Kilang NGRR Tuban jauh lebih besar dari madhorotnya. Logikanya yang pro lebih besar daripada yang kontra. Dan di Tuban ada jaminan secara geografis tidak ada lempengan, dan kemungkinan kecil terjadi Tsunami.
ADVERTISEMENT
"Potensi Gempa sangat kecil," tegas Bupati kelahiran Kecamatan Montong.
Disini sudah ada Kilang PT. TPPI, dan ada Terminal BBM (TBBM) yang menyalurkan BBM untuk seluruh Jatim. Kalau ada Kilang Rosneft itu dibangun di Tuban penunjangnya sudah komplit. Otomatis ketika dibangun di Tuban, Pemkab siap membackup semua permasalahan supaya lekas selesai.
Kaitannya dengan potensi di Tuban, sudah ada gas di Lapangan Gas Sumber Merakurak yang waktu itu dikerjakan KKKS JOB P-PEJ, depositnya cukup besar. Pemkab berharap itu segera dieksploitasi dan daerah menerima bagi hasilnya. Beberapa hari yang lalu PHE selaku operator baru Lapangan Gas Sumber, juga mau pengeboran di tiga titik dan semua dibantu Pemkab Tuban.
Sementara, Menteri Ignasius Jonan, menjelaskan, perkembangan Kilang Rosneft laporan dari Dirut Pertamina, masalahnya ada di pengadaan lahan di Tuban ternyata tak mudah. Padahal Pemerintah kecenderungannya tetap di Tuban. Pihaknya mengapresiasi karena Bupati Tuban juga mintanya tak pindah.
ADVERTISEMENT
"Belum ada opsi mau pindah ke daerah lain," sambungnya.
Adapun kepastian pembebasan lahan harus segera selesai. Kalau bisa itu dirunding baik-baik, kalau masuk Pengadilan panjang prosesnya. Sebenanya kabupaten lain banyak yang minta. (Aim)