Dinas Lingkungan Hidup Akan Deteksi Gas H2S di PT Gasuma

Konten Media Partner
30 Juni 2018 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
KEBAKARAN : Petugas memadamkan api yang membakar dua motor petani di sekitar pagar PT Gasuma beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Tuban- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tuban, Jawa Timur, mengaku kaget adanya peristiwa kebakaran di luar pagar PT Gasuma Federal Indonesia pada 19 Juni 2017 lalu. Untuk mengungkap penyebab insiden itu, lembaga plat merah itu akan menerjunkan tim untuk mengecek sejauh mana gas H2S yang dikeluarkan perusahaan yang mengolah Gas Flare dari CPA Mudi, Blok Tuban menjadi LPG dan Kondensat.
"Kita akan mendeteksi H2S-nya dulu karena selama ini tidak ada masalah," ujar Kepala DLH Tuban, Bambang Irawan, kepada suarabanyuurip.com, saat dikonfirmasi di gedung DPRD Tuban waktu lalu, Sabtu (30/6/2018).
Bambang menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan laporan resmi perihal kebakaran yang menghanguskan dua motor petani Desa Sokosari, Kecamatan Soko tersebut. Kebakaran bisa muncul karena ada gas dan api di luar pagar Gasuma. 
ADVERTISEMENT
"Yang perlu digaris bawahi, darimana munculnya kedua unsur tersebut," ucapnya. 
Selama pemantauan DLH, PT Gasuma tidak memiliki limbah. Dikarenakan Gas Flare langsung diproduksi menjadi LPG dan Kondensat. Kalaupun ada air yang dibuang keluar, juga belum diketahui pasti darimana asalnya.
"Gasuma tidak ada limbah, beda dengan di Lapangan Migas Mudi," tegasnya.
Kalaupun nanti hasil penyelidikan polisi menemukan adanya kebocoran gas karena kelalaian, tentu ada sanksi yang akan diterima oleh Gasuma. Dalam Undang-undang baku mutu lingkungan, apabila kebocoran gas melampui baku mutu maka bisa sampai pencabutan izin. 
"Dalam pasal 100 kalau melebihi baku mutu akan diperingatkan dulu, kalau melebihi lagi baru akan ditindak," tambahnya. 
ADVERTISEMENT
Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Iwan Hari Poerwanto, sampai hari ini juga belum mengungkap penyebab kebakaran yang merugikan dua petani sekitar. Beberapa pihak terkait harus dipanggil, untuk dimintai keterangan. 
"Baru PT Gasuma yang kita panggil," sergahnya. 
HRD & GA Manager PT Gasuma Federal Indonesia, Andi Cahaya Nugroho, menegaskan, manajemen PT Gasuma Federal Indonesia mengakui insiden kebakaran hari Selasa (19/6) sekitar pukul 07:30 WIB di luar pagar tepatnya di saluran pembuangan air ke selokan merupakan kejadian pertama sejak 2008 silam.
Perusahaan swasta itu langsung melakukan investigasi internal berupa mengecek laporan CCTV, departemen HSE, laporan operasional, dan klinik.
"Selama ini tidak ada kegagalan teknologi di Gasuma," pungkasnya. (aim)
ADVERTISEMENT