news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gambyong Massal dan Kirab Gunungan Buka Festival Sentono

Konten Media Partner
20 September 2019 1:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambyong Massal dan Kirab Gunungan Buka Festival Sentono
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MERIAH : Kirab gunungan dan tari gambyong massal saat menjadi pembuka Festival Sentono.
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno
Blora - Wilayah Kabupaten Blora,.Jawa Tengah bagian Selatan, punya gawe besar berupa Festival Sentono yang telah dimulai sejak hari Rabu (18/9/2019) kemarin siang.
Kirab gunungan dan pertunjukan tari gambyong secara massal di kawasan cagar budaya “Goa Sentono” yang berada di tepi Sungai Bengawan Solo menjadi pembuka Festival Sentono.
Kirab gunungan diberangkatkan oleh jajaran Forkopimcam Kradenan dari lapangan SMP Negeri 1 Menden menuju situs budaya Goa Sentono yang berjarak sekira 1 kilometer.
Sepanjang jalan, penonton berjubel ingin menyaksikan sekaligus berpartisipasi memeriahkan kirab gunungan yang berisi hasil bumi dan jajanan dari sejumlah desa di Kecamatan Kradenan. Tidak hanya anak-anak, orang tua juga turut serta bergotong royong menyukseskan pembukaan festival.
ADVERTISEMENT
Guna memeriahkan kirab gunungan ini, sejumlah pertunjukan seni juga ditampilkan seperti grup drumband dari TK, SD, SMP hingga SMA NU 1 Kradenan. Begitu juga kesenian barongan yang tidak kalah serunya.
Sesampainya di lokasi situs budaya Goa Sentono, sembilan gunungan yang telah dikirab ludes direbut ribuan masyarakat. Dilanjutkan pertunjukan tari gambyong massal yang ditampilkan oleh remaja desa di pelataran Goa Sentono, berlatar belakang lembah Bengawan Solo dan keindahan matahari terbenam.
“Alhamdulillah bisa nonton ke Sentono sini. Ini baru pertama kali ada acara seperti ini disini. Ternyata ramai sekali meskipun tempatnya jauh dari kota. Masyarakatnya guyub, nguri-uri keberadaan situs Goa Sentono yang konon merupakan peninggalan Sunan Bonang dan Blacak Ngilo,” ungkap Indra, salah satu pengunjung dari Kecamatan Tunjungan.
Tari gambyong massal.
ADVERTISEMENT
Dirinya berharap acara pesta rakyat seperti Festival Sentono ini bisa terus dikembangkan menjadi agenda tahunan di Kecamatan Kradenan.
"Semoga kedepan menjadi agenda tahunan," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu panitia penyelenggara, Andi Winata dari Komunitas Bumi Budaya Kecamatan Kradenan, menyampaikan bahwa Festival Sentono ini dilaksanakan untuk memperkenalkan potensi situs budaya Goa Sentono yang kaya akan nilai-nilai sejarah kepada masyarakat luas.
“Festival ini merupakan acara gotong royong warga di Kecamatan Kradenan untuk bersama-sama mengangkat potensi daya tarik wisata Goa Sentono. Selama empat hari kedepan, sejumlah agenda akan dilaksanakan disini,” ucap Andi Winata, kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (19/9/2019).
Pada hari pertama, Rabu (18/9/2019) kemarin, selain dilaksanakan kirab gunungan dan tari gambyong massal. Di malam harinya diselenggarakan jagong budaya dan pelepasan sentir tradisional di Bengawan Solo.
ADVERTISEMENT
Kemudian untuk hari kedua, Kamis (19/9/2019) dilaksanakan aneka lomba anak-anak, tahlil bersama, sholawatan, kesenian jedoran dan ngelik. Sedangkan di hari ketiga, Jumat (20/9/2019) akan dilaksanakan tari tradisional dari pelajar, dan pentas teater Quro dari SMN NU 1 Kradenan.
Sebagai hari penutup pada hari Sabtu (21/9/2019), akan dilaksanakan senam bersama, festival perahu tambangan di Bengawan Solo se wilayah Blora-Bojonegoro, pertunjukan seni barongan dan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Alif Kriwul serta dagelan Jolang.
Selama pelaksanaan festival, seluruh pengunjung digratiskan masuk kawasan Goa Sentono dan disediakan photobooth "Dolan Blora".
Pihak panitia tidak memungut biaya masuk, hanya mengenakan tarif parkir kendaraan saja.
"Untuk pelaku UKM telah disediakan tenda untuk berjualan sehingga ekonomi masyarakat ikut tergerak," pungkasnya.(ams)
ADVERTISEMENT