Harga Stabil, Petani Sekitar JTB Untung

PANEN RAYA : Petani sekitar proyek JTB tepatnya di jalur menuju Jambaran Sentral sedang gencar berkativitas memanen padi.

SuaraBanyuurip.com - Samian Sasongko

Bojonegoro – Stabilnya harga gabah tahun ini membuat petani sekitar lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) untung. Selain produksi padi bagus-tidak terserang hama, saat ini masuki musim panen raya.

Petani Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, misalnya. Mereka mulai memanen padi sejak bulan Maret hingga awal April ini.

“Saat ini petani Dolokgede secara serentak panen padi," kata salah satu Petani Desa Dolokgede, Lakah, kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (4/4/2019).

Diakui harga gabah mengalami penurunan. Dari semula Rp4.200/Kg, sekarang Rp3.400/Kg.

"Meski turun, tapi harganya masih tergolong stabil. Jadi kami lega," ucapnya.

Pria bertubuh kurus ini menjelaskan, modal yang dia keluarkan mulai awal tanam hingga panen kurang lebih Rp 15 juta untuk sawah seluas satu hektar. Sementara jumlah produksi bisa mencapai 6 sampai 7 ton, jika tidak terserang hama.

"Jadi kalau harga per kilogramnya Rp3.400, masih ada untungnya lah. Untuk penjualannya mayoritas petani dibeli langsung oleh tengkulak di lokasi," tandasnya.

Diharapkan harga gabah tidak ada penurunan lagi. Sehingga bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan modal tanam.

"Jika bisa naik lagi seperti di awal panen," ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, salah satu tengkulak, Kariyono, mengaku, hasil panen petani tahun ini cukup baik dibandingkan tahun lalu. Tidak banyak kotorannya sehingga harganya cenderung stabil.

"Kami beli gabah bukan kotoran dari batang padi. Jadi kalau banyak kotorannya ya banyak juga potongannya, Mas," sambung pria yang juga perangkat Desa Dolokgede ini.(sam)