news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pertamina EP Cepu Akan Bor 6 Sumur Gas Jambaran-Tiung Biru

Konten Media Partner
4 Januari 2019 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
KOMPAK :Jajaran Pertamina, SKK Migas, Forkopimda Bojonegoro, dan kontraktor pelaksana sepakat proyek JTB berjalan sesuai target.
ADVERTISEMENT
Bojonegoro -
"Ada enam sumur yang akan kita bor secara bertahap," ujar Direktur Utama Pertamina EP Cepu, Jamsaton Nababan saat Pemancangan Perdana Engineering, Procurement and Constructions – Gas Processing Facility (EPC-GPF) Jambaran-Tiung Biru, Jumat (4/12/2018). 
Diungkapkan, awalnya Proyek Jambaran -Tiung Biru dirancang untuk menghasilkan penjualan gas (sales gas) sebesar 172 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (Million Standard Cubic Feet per Day/ MMSCFD). Setelah dilakukan optimasi engineering dapat menghasilkan sales gas (gas siap jual) sebesar 192 MMscfd. 
ADVERTISEMENT
"Jadi ada peningkatan 20 MMscfd," ucapnya. 
Saat ini proyek Jambaran Tiung Biru ini sudah memasuki tahap konstruksi. Untuk tahap lainnya seperti pengurukan lahan, dan masalah pembebasan lahan sudah selesai semuanya. 
"Progress saat ini sudah 12%. Pekerjaan ini kita lakukan secara paralel dan simultan sehingga dapat dilaksanakan commissioning dan project completion EPC GPF pada tahun 2021," tegasnya. 
Cadangan gas Jambaran-Tiung Biru sebanyak 2,5 triliun kaki kubik (TCF) yang akan diproduksi 25 tahun. Dari produksi gas sebesar 192 MMscfd, sebanyak 100 MMSCFD dibeli Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan harga US$ 7,6/MMBTU.
Sedangkan sisanya akan dijual Pertamina untuk memenuhu kebutuhan industri di wilayah Jatim dan Jateng.
"kita sedang mencari buyer untuk sisanya," sambung Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu di tempat yang sama.     
ADVERTISEMENT
Gas Jambaran-Tiung Biru yang dibeli PLN nantinya dialirkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang (Gresem) untuk pembangkit listrik di Tambaklorok. Pembelian gas oleh PLN ini telah tertuang dalam Head of Agreement (HoA) dengan jangka waktu 30 tahun dari 2020 sampai 2050.
Proyek Gas Jambaran-Tiung Biru dapat menghemat biaya sebesar US$550 juta. Dari biaya sebelumnya sebesar US$2,2 miliar, menjadi US$1,54 miliar.
"Proyeksi pendapatan negara dari Jambaran-Tiung Biru sebesar US$3,61 miliar," pungkasnya.
Deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani mengapresiasi proyek Gas Jambaran-Tiung Biru dengan teknologi tinggi, namun dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli dari putra-putri bangsa Indonesia. Tenaga-tenaga ahli Indonesia inilah, lanjut Fatar, yang menjadikan salah satu faktor proyek ini bisa dikerjakan lebih efsien. 
"Ini akan menjadi bukti bagi Pertamina untuk naik kelas," ucapnya. (rien)
ADVERTISEMENT