news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rocky Gerung Kritik Pemerintahan Jokowi

Konten Media Partner
20 Maret 2019 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rocky Gerung Kritik Pemerintahan Jokowi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Rocky Gerung menerima jas IMM Bojonegoro saat mengisi Stadium General di Aula At Taqwa kemarin.
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
Bojonegoro - Rocky Gerung kembali melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan sekarang yang dimpimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang saat ini kembali maju menjadi calon presiden (Capres). Menurut ahli filsafat itu, presiden sekarang ini sibuk pencitraan menggunakan fasilitas negara, sehingga lupa menghasilkan akal sehatnya. 
"Seperti hari ini, akal sehat itu tidak diperlihatkan oleh negara. Negara sibuk kampanye menggunakan fasilitas negara, presiden sibuk kemana-mana dan lupa menghasilkan akal sehatnya," sindirnya di hadapan ratusan mahasiswa STIT Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan masyarakat umum saat mengisi Studium General bertema "Membangun Nalar" di Aula Taqwa, Selasa (19/3/2019) kemarin.
"Akal sehat justru ada di group WhatsApp emak-emak yang mencemaskan uang belanja dan uang jajan anaknya," lanjut Rocky Gerung.
ADVERTISEMENT
Pria yang pernah mengajar di Universitas Indonesia itu mengaku menginginkan presiden yang memimpin nanti memiliki visi jauh kedepan, dan mampu melihat lima tahun kedepan. 
"Itu pentingnya Presiden kalau punya pikiran, dia tidak akan peduli pada pencitraan. Sebaliknya presiden yang kekurangan akal dia akan mencitrakan dirinya setiap hari. Kan ajaib," tutur Rocky Gerung.
Pada kesempatan itu, Rocky Gerung menyinggung jasa pendiri Muhammadiyah dan sekaliguas pahlawan nasional, KH Ahmad Dahlan, yang berhasil mendirikan 186 perguruan tinggi di Indonesia pertama kali.
"Kita berhutang pada Muhammadiyah yang mencerdaskan bnagsa, bahkan pemerintah masih memiliki hutang Rp600 miliar kepada rumah sakit-rumah sakit milik Muhammdiyah," beber pendiri Institut Setara itu.
Kondisi tersebut terbalik- balik. Menurut Rocky Gerung, seharusnya pemerintah mendorong lembaga-lembaga pendidikan dan kesehatan. Bukan malah berhutang pikiran dan kesehatan. 
ADVERTISEMENT
"Kita ingin supaya politik kedepan dibuka kembali dengan mengalirkan energi akal sehat itu, karena sekarang ini akal pikirannya tetutup," pungkas Rocky Gerung. (rien)