SKK Migas Dorong Proyek Jambaran-Tiung Biru Dipercepat

Konten Media Partner
24 Februari 2019 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
Bojonegoro - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jabanusa berharap agar proyek rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (Engineering, Procurement and Constructions - Gas Processing Facility/EPC-GPF) Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bisa dipercepat.
ADVERTISEMENT
"Ini awal konstruksi ya, harapannya bisa dipercepat," kata Public Relations Senior Manager SKK Migas Jabanusa, Dony Ariyanto, kepada Suarabanyuurip.com beberapa waktu lalu saat di Bojonegoro.
Menurut pria kelahiran Jakarta 1977 silam ini, pekerjaan konstruksi oleh kontraktor pelaksana Konsorsium PT Rekayasa Industri (Rekind) – Japan Gas Corporation (JGC) - Japan Gas Corporation Indonesia (JIND) - (RJJ) akan berlangsung 3-4 tahun.
"Harapannya ya cepat selesai, agar bisa segera produksi," imbuhnya.
Sekarang ini, faktor terberat dalam pekerjaan konstruksi adalah cuaca buruk saat musim penghujan. Karena saat hujan turun, tanah yang akan dikerjakan bersifat gembur dan teksturnya sulit untuk dikerjakan.
"Faktor cuaca memang tidak bisa dihindari ya," lanjutnya.
Proyek Jambaran-Tiung Biru merupakan proyek strategis nasional dengan kapasitas produksi mencapai 330 MMSCFD. Total cadangannya sebanyak 2,5 triliun kaki kubik dari enam sumur yang akan dibor.
ADVERTISEMENT
Dalam rencana awal dari rata-rata produksi sebesar 315 MMSCFD–330 MMSCFD, GPF memisahkan kandungan CO2 dan H2S, sehingga menghasilkan gas yang dapat dijual sebesar 172 MMSCFD.
Tapi kini gas yang bisa dijual adalah sebesar 192 MMSCFD. Untuk 100 MMSCFD sudah dipastikan akan diserap PT PLN (Persero) untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik gas.(rien)