Pembangunan Kilang Minyak di Tuban Sudah Mencapai 78%

Konten Media Partner
7 Mei 2018 19:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kilang minyak di Cilacap (Foto: Dok. BUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Kilang minyak di Cilacap (Foto: Dok. BUMN)
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
Tuban- Komisi Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) merilis status kemajuan kilang New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mencapai 73,7 persen. Ada 3 faktor yang sampai sekarang didorong oleh tim, yakni pendanaan, separuh akuisisi lahan, dan penetapan lokasi.
ADVERTISEMENT
Dalam situs resmi kppip.go.id, disebutkan nilai investasi Kilang Tuban mencapai Rp 199,3 triliun. Skema pendanaannya dengan penugasan Pertamina dan Rosneft. Sedangkan penanggungjawab proyek pengolahan minyak tersebut Pertamina.
Selain itu, rencana mulai konstruksi dilakukan pada 2020. Sedangkan rencana mulai operasi diprakirakan tahun 2024.
Kilang minyak Tuban merupakan proyek pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari (bph) yang akan dibangun di Tuban. Perencanaan pembangunan kilang minyak Tuban ini akan menggunakan konfigurasi petrokimia (terintegrasi dengan PT TPPI). 
Ketua tim pembebasan lahan Kilang Tuban, Anom Surahno, mengaku belum ada kabar baik soal progres untuk pengadaan lahan di Kecamatan Jenu. Untuk langkah berikutnya, timnya masih menunggu Pertamina sebagai pemohon.
ADVERTISEMENT
"Belum ada progres yang bagus, masih menunggu langkah Pertamina sebagai pemohon," ujar Anom kepada suarabanyuurip.com, Senin (7/5).
Begitupula yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Tuban, Rohman Ubaid. Mantan Camat Jenu ini mengaku belum mendapatkan perkembangan terbaru soal kilang dari Pertamina.
"Belum ada kabar terbaru," kata Rohman.
Kilang Pertamina, Balikpapan. (Foto: Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Kilang Pertamina, Balikpapan. (Foto: Antara)
Untuk diketahui, signifikansi proyek ini mengingat kebutuhan bahan bakar dan upaya pencapaian ketahanan energi di dalam negeri. Indonesia membutuhkan pertumbuhan industri kilang minyak di dalam negeri.
Dengan dibangunnya kilang minyak Tuban, diharapkan dapat meningkatkan penyediaan minyak mentah dan bahan bakar di Indonesia sehingga dapat menurunkan ketergantungan terhadap impor.
Status kemajuan proyek sampai dengan Januari 2017 Pertamina telah menyelesaikan penyusunan OBC, penetapan skema pendanaan, separuh akuisisi lahan, dan pelelangan investor. Sedangkan yang belum selesai, yakni pendanaan, separuh akuisisi lahan, dan penetapan lokasi.
ADVERTISEMENT
Untuk rencana aksi dengan melakukan rapat koordinasi dengan KLHK dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) terkait pemanfaatan lahan untuk kilang Tuban. Selain itu, Debottlenecking terkait isu ketidaksesuaian RT/RW pada lahan kilang dan perpipaan.
Sedangkan status perkembangan proyek, proses persiapan pengadaan tanah per Maret 2018.
Diberitakan sebelumnya, lahan seluas 364 hektar milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang diplot menjadi lokasi utama proyek Kilang NGRR Tuban akan segera ditukar guling oleh Pertamina. Langkah ini dilakukan setelah permintaan kerjasama lahan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak disetujui KLHK.
Tukar guling 364 hektar lahan KLHK ini ditarget rampung pada Juni 2018 mendatang. Setelah itu, dilanjutkan kegiatan pembebasan 219 hektar lahan milik warga Desa Remen dan Mentoso, Kecamatan Jenu, oleh tim pembebasan lahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
ADVERTISEMENT
Dengan belum selesainya tukar guling lahan, Kemenkeu sendiri sampai sekarang belum bisa mengeluarkan uang tali asih kepada 779 petani penggarap di sekitar kilang Tuban. Ratusan petani Desa Wadung, Rawasan, Mentoso, dan Kaliuntu itu akan mendapat ganti rugi tanam sebesar Rp 20 juta/hektar.
Untuk rincian jumlah penggarap di lahan KLHK yang menerima tali asih, yakni di Desa Wadung ada 404 orang, 49 orang di Desa Kaliuntu, 100 petani Desa Rawasan, dan 226 petani di Desa Mentoso. Setidaknya Kemenkeu akan menggelontorkan total sekitar Rp 6,52 miliar untuk 779 petani langsung. (Aim)
Sumber Berita Utama :http://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/status-kemajuan-kilang-tuban-capai-73-7-