Waspada Longsor Saat Musim Penghujan

Konten Media Partner
17 Oktober 2018 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
Plt Kepala BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfia.
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, menyampaikan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim penghujan akan datang pada akhir Oktober atau awal Nopember 2018. 
"Ini sudah mulai turun hujan meski satu atau dua kali dan belum merata," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfia, kepada suarabanyuurip.com, Rabu (17/10/2018).
Memasuki musim penghujan, ada potensi bencana yang perlu diwaspadai diantaranya  banjir bandang dan tanah longsor.
Banjir bandang dan tanah longsor ini terjadi di daerah perbukitan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada saat turun hujan. 
Berdasarkan data BPBD Bojonegoro, sebanyak 36 desa di Bojonegoro rawan terjadi banjir bandang.  Desa-desa tersebut diantaranya berada di Kecamatan Gondang, Temayang, Tambakrejo dan Sekar. 
ADVERTISEMENT
"Selain banjir bandang, jika intensitas hujan tinggi, wilayah yang berada di sekitar Sungai Bengawan Solo juga rawan terkena banjir," imbuh Ulfa, sapaan akrabnya. 
Di Bojonegoro ada 146 desa di 16 kecamatan yang rawan terkena banjir luapan Sungai Bengawan Solo.  Yakni di antaranya Padangan, Malo, Kasiman, Kalitidu, Dander, Trucuk, Bojonegoro, Kapas, Balen, Kanor, Sumberejo, hingga Baureno.
Sementara, daerah yang rawan longsor yakni Kecamatan Temayang, Ngambon, Sugihwaras, Tambakrejo, Margomulyo, Bubulan, Purwosari, Malo, Kasiman dan Trucuk.
Selain itu, datangnya musim penghujan diperkirakan juga akan disertai angin kencang yang biasanya terjadi pada sore menjelang malam hari.
"Oleh karena itu masyarakat harus hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan," pesan wanita ramah dan murah senyum itu.(rien)
ADVERTISEMENT