news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

KKN Unej Gandeng Milenial Muda Untuk Tingkatkan Literasi Finansial

Suci Widiasari
Mahasiswa Universitas Jember Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Konten dari Pengguna
4 September 2021 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suci Widiasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
KKN Unej Gandeng Milenial Muda Untuk Tingkatkan Literasi Finansial
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 membawa dampak signifikan dalam perekonomian di Indonesia. Wabah ini juga mempengaruhi kehidupan ekonomi di tataran rumah tangga yang mengalami kesulitan keuangan. Keterbatasan lapangan pekerjaan karena kegiatan perekonomian yang lesu akibat dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), menyebabkan berkurangnya pemasukan rumah tangga, disaat harga berbagai kebutuhan sehari-hari cenderung meningkat. Kegiatan KKN Back to Village 2021 dengan Tematik Literasi ini merupakan salah satu program untuk mengembangkan pengetahuan dan kreatifitas mahasiswa dalam Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Dalam memberikan edukasi lebih jauh tentang finansial/keuangan dimasa pandemi ini yang dilaksanakan oleh salah satu mahasiswa KKN Unej. Salah satu yang sedang melakukan KKN yaitu Suci Widiasari mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian merupakan salah satu peserta KKN 15 BTV 3 UNEJ yang di dampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Ir.Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P.
Mahasiswi KKN 15 Universitas Jember (UNEJ) ini dilaksanakan di Desa Koncer Kidul, Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso. KKN yang diselenggarakan mulai 11 Agustus hingga 9 September mendatang di kampung halaman masing-masing. Kegiatan tematik yang dipilih yaitu Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19, dengan fokus memberikan edukasi literasi dibidang finansial. Pendidikan literasi finansial sangat penting bagi generasi muda saat ini untuk menyiapkan masa depannya. Para generasi muda perlu dibekali bagaimana cara mengelola keuangan yang bijak dan sesuai dengan tujuannya. Dalam hal tersebut Suci akan mendampingi anak-anak sekolah dasar untuk memberikan edukasi terkait pemahaman literasi finansial sejak dini pada anak. Sasarannya yaitu Nico, Ofi, Hendra dan Afi yang merupakan siswa SD di desa Koncer Kidul.
ADVERTISEMENT
Sebelum lebih jauh memberikan edukasi kepada anak, Suci mengamati dan bertanya tentang kondisi bagaimana situasi anaknya kepada orang tua ketika saat ini sedang kesulitan ekonomi dan ketika sang anak meminta uang saku. Ketika anak tidak diberikan sesuai yang dia minta, mereka merasa tidak dianggap kebutuhannya. Di saat seperti ini ketika menjelaskan situasi finansial seringkali sama sulitnya dengan menjelaskan seks pada anak. Ada yang biasa membicarakannya, ada yang tidak. Rasanya, tidak nyaman kalau harus berbagi urusan finansial pada anak. Semua orang tua juga ingin memberikan apa yang di inginkan tanpa harus ikut berpikir beratnya mencari nafkah. Namun, yang terjadi adalah anak menjadi abai dengan kondisi , merasa mudah difasilitasi keinginannya tanpa tahu perjuangannya. Akhirnya, anak, merasa Anda hanya ingin menyusahkan dirinya karena akan dianggap ‘tidak mampu’ depan teman-temannya, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Pendidikan literasi keuangan pada anak bukan sekedar pada pengenalan uang, namun lebih jauh pendidikan literasi keuangan pada anak adalah sebuah konsep tentang pengenalan pengelolaan keuangan secara bijak dan mampu mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan.
“Kegiatan ini diharapkan akan menghilangkan stigma bahwa keuangan merupakan hal yang tabu bagi anak saat ini sudah bisa teratasi dengan hadirnya berbagai program literasi keuanga. Misi penting dari program literasi keuangan adalah untuk melakukan edukasi dibidang keuangan kepada anak-anak sekolah dasar di Indonesia terutama dimasa pandemi Covid-19 ini agar dapat mengelola keuangan secara cerdas” kata Suci.
Maka program literasi keuangan mencanangkan dua program yang di laksanakan. Pertama, mengedepankan program edukasi dan sosialisasi literasi keuangan. Kedua, berbentuk pelatihan hidup hemat yang nantinya mempraktikkan membuat celengan dengan barang bekas.
ADVERTISEMENT
“Menanamkan budaya menabung sejak dini dapat memberikan banyak manfaat, antara lain mendidik untuk belajar disiplin, membentuk pola pikir untuk lebih menghargai uang, dan menghindari perilaku konsumtif,” tegas Suci.
Ketika pelaksanaan semua program kerja telah terlaksana, dampak yang dirasakan terhadap anak-anak terlihat ketika ditanya tentang bagaimana mereka mengolah keuangan yang mereka dapatkan dari orang tuga mereka. “Kemaren waktu dikasih uang saku sama ibu uangnya ga aku belikan jajanan semua mbak, aku mau menabung di celengan yang sudah dibuat kemaren soalnya aku pengen beli sepatu baru buat sekolah. Nanti kalo uangnya sudah terkumpul banyak aku mau beli sepatu yang aku mau dengan uang hasil tabunganku kemaren” cerita Ofi.
Suci berharap engabdian ini nantinya dapat memberikan tambahan pemahaman tentang literasi keuangan sederhana bagi anak usia dini sehingga mampu membantu dirinya membuat keputusan keuangan yang tepat di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
“Anak-anak menjadi lebih mandiri dan memiliki gaya hidup hemat dengan tidak melakukan pembelanjaan yang tidak penting jika tidak diperlukan,”pungkasnya.