AKSI UNJUK RASA HARI BURUH DI UIN YOGYAKARTA BERAKHIR ANARKIS

Sugondo Sugondo
Mantan jurnais Metro TV
Konten dari Pengguna
2 Mei 2018 0:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sugondo Sugondo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
AKSI UNJUK RASA HARI BURUH DI UIN YOGYAKARTA BERAKHIR ANARKIS
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa mahaiswa memperingati Hari Buruh ( Selasa 1 Mei 2018 ) di Simpang Tiga Universitas Islan Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, berakhir rusuh.
ADVERTISEMENT
Massa aksi melakukan tindakan anarkis dengan merusak dan membakar pos polisi di Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga, serta melemparkan 3 bom molotov, hingga menyebabkan kobaran api membakar Pos Polisi.
Aksi anarkis dibubarkan oleh pihak Kepolisian dan masyarakat sekitar, karena dinilai telah mengganggu ketertiban umum dan menciderai kenyamanan warga Yogyakarta.
Kapolda Yogyakarta Brigjen Pol. Ahmad Dhofiri, mengakui bahwa telah terjadi aksi rusuh pada Selasa, 01 Mei 2018 pukul 14.48 Wib di Simpang Tiga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta saat berlangsung Aksi Unjuk Rasa oleh gabungan Elemen Mahasiswa , FMJ (Front Mahasiswa Jogyakarta) PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), FAM-J (Front Aksi Mahasiswa Jogjakarta) dengan koordinator aksi Maxi Cornelis.
AKSI UNJUK RASA HARI BURUH DI UIN YOGYAKARTA BERAKHIR ANARKIS (1)
zoom-in-whitePerbesar
“Aksi yang diikuti kurang lebih 150 orang ini, tidak berizin,” ujar Kapolda Yogyakarta Brigjen Pol. Ahmad Dhofiri, ketika dikonfirmasi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga melalui Kapolda Yogyakarta, mengharapkan kelompok perusuh UIN harus bertanggungjawab dan minta maaf kepada rakyat Yogyakarta yang telah terganggu keamanan dan ketenangannya.
Mereka yang terlibat harus dituntut atas kerusuhan tersebut. Mereka yang harus proses hukum yakni koordinator FMJ (Front Mahasiswa Jogyakarta) , PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), FAM-J (Front Aksi Mahasiswa Jogjakarta) dan koordinator aksi Maxi Cornelis.