Bagaimana Endometriosis Mengganggu Kehidupan Wanita

Suhari Ete
Sekretaris Umum Perhimpunan Jurnalis Rakyat Tinggal di Batam - Kepulauan Riau
Konten dari Pengguna
21 Agustus 2019 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suhari Ete tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bagaimana Endometriosis Mengganggu Kehidupan Wanita
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hari ini istri saya kesakitan luar biasa berhubung ini adalah hari kedua ia datang bulan. Sebagai seorang wanita dengan endometriosis dia harus tegar setiap menghadapi datang bulan. Jika sekali-sekali ia merasa sedikit nyeri, ia masih bisa tahan. Satu-satunya yang bisa ku lakukan adalah dengan mengusap-usap perutnya jika ia sedang rebahan. Dan ini sering saya lakukan ketika ia sedang PMS.
ADVERTISEMENT
Selama masa haid yang benar-benar menyiksa, Ia sering merasakan nyeri yang hebat di indung telur yang kadang disertai sakit kepala, diare, pusing, mual, dan nyeri pada tulang belakang bagian bawah. Kadang-kadang, Ia menderita lebih dari satu gejala ini sekaligus.
Rasa nyeri merupakan sesuatu yang hanya dapat dirasakan oleh penderitanya sendiri. Saya tidak dapat mengukurnya, dan saya juga tidak selalu dapat menggambarkannya kepada orang lain dengan tepat. Kadang-kadang, Ia tidak bisa bangun dari tempat tidur selama berjam jam. Kesanggupan Ia untuk bekerja dan menjalani kehidupan normal tentu sangat terganggu
Pada mulanya, saya bingung. Saya tidak banyak tahu tentang endometriosis. Begitu banyak pertanyaan langsung bermunculan di benak saya. Apa penyebabnya? Bagaimana dampaknya atas kehidupannya?
ADVERTISEMENT
Salah satu teori yang saya baca mengatakan bahwa pada masa haid, beberapa jaringan menstrual masuk lagi lewat tabung Fallopi, menempel di organ-organ perut, dan bertumbuh di situ. Perkiraan lain mengatakan bahwa jaringan endometrial menyebar dari rahim ke bagian-bagian tubuh lainnya melalui getah bening atau aliran darah.
Sedangkan teori genetika mengatakan bahwa endometriosis mungkin diturunkan melalui gen keluarga tertentu, atau bahwa wanita-wanita tertentu mempunyai kecenderungan untuk mengidap penyakit ini. Beberapa perkiraan lain menuding toksin dan dioksin di lingkungan kita yang terpolusi ini sebagai penyebabnya.
Saya akhirnya juga tahu bahwa setiap kasus endometriosis berbeda-beda. Lokasi penempelan jaringan itu, dalamnya endrometrium menembus jaringan yang ditempelinya, dan ukuran jaringan yang menempel itu turut menentukan keunikan sifat penyakit ini. bahwa penempelan jaringan endometrial sekecil apa pun dapat menyebabkan rasa nyeri yang tak tertahankan jika sampai mengganggu saraf di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa dokter yakin bahwa pengangkatan rahim (histerektomi) beserta indung telur merupakan satu-satunya jalan keluar yang pasti. Akan tetapi, sebelumnya, hormon-hormon dapat digunakan untuk menghentikan ovulasi selama mungkin. Ini kadang-kadang dapat menyebabkan endometriosis kambuh lagi pada masa perawatan dan kadang-kadang berbulan-bulan atau bertahun-tahun sesudahnya. Operasi konservatif, baik itu operasi besar atau melalui laparoskop, untuk mengangkat atau menghancurkan pertumbuhan jaringan endometrial juga disarankan dalam beberapa kasus dan dapat meredakan gejala-gejalanya.
Pilihan yang terakhir tampaknya paling cocok untuk kasus istri saya. Setelah kista-kista itu dibuang lewat operasi, Ia terkejut sewaktu dokter memberi tahu bahwa operasi itu tidak memperbaiki semua masalah kesehatannya. Ia mengatakan bahwa keikhlasan istri saya menerima keadaan ini sangat dibutuhkan untuk menjalani hidup ini semaksimal mungkin meskipun agak terbatas di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Ia harus menjalani pemeriksaan USG untuk indung telur dan Ia harus siap berobat dari waktu ke waktu, bergantung pada kondisi . Dokter menyarankan agar Ia segera memulai pengobatan dengan hormon pelepas gonadotropin. Pada dasarnya, hormon ini menghentikan keluarnya hormon yang merangsang fungsi indung telur dan membuat Ia seolah-olah telah menopause. Obat ini dapat diminum selama enam bulan saja karena itu dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang (osteoporosis) atau perubahan lain yang berkaitan dengan menopause.
Karena endometriosis merupakan penyakit hormon dan sistem kekebalan, ada faktor lain selain pengobatan yang membantu tubuh .Ia harus menyesuaikan pola makan dengan cara mengkonsumsi lebih banyak sayuran segar dan buah-buahan serta vitamin dan mengurangi minum kafein. Ia perlu lebih sering berolahraga, dan harus banyak istirahat. Ini semua membantu Ia menurunkan efek samping pengobatan yang Ia jalani dan memperkuat tubuh Ia.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalani masa-masa sulit ini, dukungan dari orang orang tercinta adalah sangat penting