Menelusuri Jejak BJ Habibie di Batam

Suhari Ete
Sekretaris Umum Perhimpunan Jurnalis Rakyat Tinggal di Batam - Kepulauan Riau
Konten dari Pengguna
12 September 2019 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suhari Ete tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tangga 1000 : di sinilah konon alm BJ Habibie pernah tinggal selama di Batam
Taman Wisata Habibie Tangga seribu , tidak banyak yang familiar dengan keberadaan tempat wisata ini, namun tempat wisata ini cukup ramai dikunjungi pada akhir pekan. Dari namanya, kita pasti akan bertanya mengapa dinamakan Taman Wisata Habibie Tangga 1000. Konon dulunya kawasan itu adalah tempat tinggalnya almarhum BJ Habibie, Presiden ke-3 Indonesia sekaligus pendiri Otorita Batam. Ia bersama tinggal disana di masa-masa awal membangun Batam.
ADVERTISEMENT
Bila menelusuri jalan di kawasan ini, ditemukan satu puing bangunan yang pernah menjadi tempat tinggal keluarga Habibie dengan pagar masih utuh. Sedangkan Tangga 1000 diambil dari kondisi tempat itu yang memang ditemukan banyak tangga. Terutama ketika berjalan atau turun ke bawah menuju pantai, Kita akan melewati banyak tangga. Maksud 1000 dihitung secara keseluruhan, jadi tidak tangga yang turun ke pantai saja, ada lagi tangga ditempat lainnya di kawasan ini, kalau ditotal jumlahnya kurang lebih 1000.
Pantai, memang sugguhan spesial dari Taman Wisata Habibie. Dengan posisi berada di ketinggian, dari sini kita bisa melihat pesona laut dengan kapal-kapal besar sebagai asesorisnya. Pemandangan gedung-gedung pencakar negara tetangga Singapura juga terlihat jelas dari sini.
ADVERTISEMENT
Pantai, memang sugguhan spesial dari Taman Wisata Habibie. Dengan posisi berada di ketinggian, dari sini kita bisa melihat pesona laut dengan kapal-kapal besar sebagai asesorisnya
Bila ingin bersantai, ada beberapa pondok kayu untuk duduk-duduk menghadap pantai. Pantainya memiliki ciri khas sebagai pantai berbatu yang sudah mengendap menjadi daratan. Daratan batu-batu yang membentuk relief tersendiri itu bisa menjadi background yang mendukung foto Kita.
Diseberang pantai ini, Kita akan melihat pemkitangan pulau kecil namanya Pulau Putra. Jika pengunjung ingin ke Pulau Putra, ada boat yang disediakan oleh pengelola. Tarif per orangnya Rp 10 ribu. Di Pulau Putra, Kita bisa menikmati pantai sekaligus berwisata mangrove atau bakau. Dulu, pulau ini juga menjadi kediaman keluarga Habibie.
Susasana Sore di Tangga 1000, Angin yang sepoi dan pemandangan laut yang elok
Selain bisa berwisata pantai, di Pantai Tangga 1000 ini juga terdapat sebuah pondok yang ada di pohon atau bisa disebut rumah pohon. Spot tersebut selalu menjadi tempat favorite untuk berfoto. Dengan membayar Rp2 ribu, Kita sudah bisa foto sepuasnya di rumah pohon tersebut. Bahkan, jika Kita ingin camping, pengelola juga sudah menyediakan tempatnya.
ADVERTISEMENT
Selain tangga seribu, semasa menjabat sebagai kepala Otorita Batam, BJ Habibie pernah memprakarsai pembangunan jembatan yang kini menjadi ikon Batam, yaitu Jembatan Barelang. Bahkan jembatan yang diprakarsai BJ Habibie ini disebut mirip Golden Gate yang ada di San Fransisco.
Nama Barelang sendiri adalah singkatan dari Pulau Batam, Rempang, dan Galang, sehingga kamu bisa berkeliling ke banyak pulau di kawasan ini.
Berpose dengan latar jembatan barelang
Selain mirip Golden Gate yang ada di San Fransisco, California, Amerika Serikat dalam ukuran mini, Jembatan Barelang juga mempunyai keindahan yang memanjakan mata.
Jembatan ini adalah jembatan kebanggaan masyarakat Kota Batam, sebab konstruksi Jembatan Barelang merupakan salah satu mahakarya Bangsa yang patut dilestarikan dan diapresiasikan karena telah menjadi icon pariwisata di Kota Batam. Jembatan ini diprakarsai langsung oleh Bapak Prof. Dr. Ing. B.J.Habibie pada tahun 1992.
ADVERTISEMENT
Dengan pikiran-pikiran briliannya, beliau merancang sebuah maha karya berupa bangunan jembatan Indonesia yang merupakan bangunan yang dirancang dengan konsep arsitektur modern .
Pada umumnya, menurut pengertian Warga Batam ataupun Wisatawan, Jembatan Barelang adalah Jembatan Pertama yang menghubungkan ketujuh pulau yang dimaksud. Karena jembatan pertama adalah jembatan termegah dan terpanjang diantara jembatan-jembatan lainnya. Jembatan Barelang ini memiliki rancangan berupa cabel stayed yang panjangnya mencapai 350 meter dan untuk bahan-bahan pembuatannya menggunakan beton yang mempunyai berat per-unitnya mencapai 150 ton.
Uniknya beton tersebut adalah bukanlah beton hasil cetakan pabrik, melainkan hasil cetakan para ahli konstruksi ketika di lokasi. Tentunya dengan memperhatikan kualitas bahan-bahan agar tidak mudah rusak. Proyek pembangunan jembatan ini menelan dana sekitar 450 miliar. Selesai pada tahun 1998 hingga kemudian dapat segera beroperasi yang digunakan sebagai fasilitas umum bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT