Mie Rebus Amis

Suhari Ete
Sekretaris Umum Perhimpunan Jurnalis Rakyat Tinggal di Batam - Kepulauan Riau
Konten dari Pengguna
21 Maret 2019 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suhari Ete tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari ini pagi-pagi saya masak indomie rebus, karena sudah lama sekali tidak bikin mie rebus. Selama memasak saya juga bikin kopi dengan sedikit gula.
ADVERTISEMENT
“ Mas, mienya amis banget” Celetuk Istriku melalui pesan WA.
“Iyakah”? jawabku
“Emang ngga di kasih bawang merah atau bumbu?”
“Ngga”
Tadi pagi memang sedang malas masak sebenarnya , Cuma rasa lapar memaksa saya harus mask seadanya saja, setidaknya cukup untuk mengganjal perut. Memasak sejatinya merupakan aktivitas yang banyak dilakoni oleh para wanita sejak turun temurun. Meski sekarang tidak sedikit pula laki-laki yang handal memasak, namun dalam kehidupan rumah tangga, memasak biasanya tetap diperani oleh wanita.
Sekilas saya lihat aktivitas ini mungkin sangat remeh-temeh. Tetapi pada prakteknya tidak akan semudah itu. Orang yang mengaku bisa masak pun terkadang suka dihampiri rasa tak percaya diri ketika masakannya harus dicicipi orang lain.
ADVERTISEMENT
Begitu pentingnya memasak hingga tak jarang saya jumpai banyak orang yang terkagum-kagum dengan seseorang yang menguasai bidang ini. Pun seorang istri yang pintar masak. Dengan keahliannya tersebut akan membuat suaminya betah di rumah dan malas membeli makan di luar.Seperti istri saya ini. selalu rajin memasak untuk suaminya.
Pernah suatu ketika saya hendak memasak sendiri, tapi sepertinya ia tidak mengijinkan itu. Padahal sejak dulu saya suka berekperimen masak memasak. Tentu jurinya adalah anak anak saya. Pernah saya membuat es cream, kue, sayur sampai nasi goreng. Anak-anak senang tentu saya akan semakin senang.
Kembali ke masakan istrI saya tadi, masakan yang enak tentu bisa menjadi salah satu perekat cinta seorang suami kepada istrinya. Bahkan memasak untuk menyenangkan suami bisa menjadi ladang pahala jika diniatkan untuk ibadah kepada Allah. Karena salah satu ciri istri shalihah adalah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi semua hal yang disukai suaminya selama tidak dalam bermaksiat kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Kegiatan memasak ternyata bisa sekaligus menjadi kegiatan ibadah? Sebagai seorang muslimah seorang istri diamanahkan untuk bertanggung jawab atas rumah dan menyiapkan makanan kepada semua orang yang ada di dalamnya.
Untuk itu tidak ada salahnya bagi seorang muslimah untuk menyiapkan santapan bagi keluarganya sebaik mungkin, demi melayani hamba-hamba Allah yang shalih, semisal suami, anak-anak, orang tua, dan semua orang yang ikut menikmati masakan yang di masak. Dengan begitu, seorang muslimah akan ikut mengecap pahala yang Allah berikan kepada mereka,.
Memasak tidak hanya sekedar kegiatan meramu bumbu dan bahan makanan hingga terciptalah masakan lezat yang siap santap. Namun memasak juga bisa menjadi media untuk memikirkan dan mensyukuri semua nikmat yang telah Allah berikan kepada.
ADVERTISEMENT
Jika di cermati, semuanya adalah rezeki yang telah Allah tentukan kepada kita. Karunia tersebut terlimpah dengan begitu mudah kepada kita setelah melalui proses campur tangan banyak orang.
Begitupun dengan nikmat yang lain yang banyak saya jumpai di meja makan . Allah berfirman mengenai hal ini, yang artinya,
Adapun dalam memasak, hendaklah usahakan memasak berdasarkan apa yang menjadi kesukaan suami dan anak-anak serta keluarga. Ini semua dilakukan dengan harapan dapat membuat suami dan keluarga bahagia, demi wujud ketaatan kepada Allah. Cobalah tanyakan kepada mereka makanan apa saja yang mereka sukai, jika cara tersebut bisa menyenangkan mereka.
ADVERTISEMENT
Kadang saya dapati seorang suami ternyata lebih pintar memasak daripada istrinya. Jika hal ini yang di alami, janganlah merasa malu untuk belajar dari suami.
Saya juga bisa menggunakan momen memasak bersama sebagai kesempatan untuk bercengkrama sehingga terciptalah suasana kemesraan yang akan menambah rasa cinta di hati masing-masing.