Kisah Warga asal Cibubuay, Sukabumi, Bikin Helikopter Bertenaga Genset

Sukabumi Update
www.sukabumiupdate.com
Konten dari Pengguna
12 Juli 2019 9:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukabumi Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gardes JN 77 GM, helikopter karya Jujun Junaedi, warga Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto: CRP 3
zoom-in-whitePerbesar
Gardes JN 77 GM, helikopter karya Jujun Junaedi, warga Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto: CRP 3
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah helikopter terparkir di pekarangan rumah salah satu warga. Siapa sangka, helikopter yang dinamai Gardes JN 77 GM itu karya salah satu warga Sukabumi. Pembuatnya, Jujun Juanedi (41 tahun), merupakan warga Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Jujun membuat helikopter tersebut sejak setahun lalu. Kini, pembuatan helikopter itu sudah mencapai 70 persen. Rangkanya sudah sangat presisi, mirip sekali seperti helikopter pada umumnya.
Dalam ruang mengemudi terdapat empat tuas yang memiliki ragam fungsi, antara lain: menggerakkan baling-baling bagian atas, baling-baling bagian belakang, dan hidrolik. Alat transportasi udara ini menggunakan mesin genset dual silinder dengan tenaga 700 cc.
Jujun Junaedi tak sendiri. Semangatnya membangun helikopter tersebut juga berlanjut ke anaknya, Febriansyah (16 tahun), yang masih bersekolah di SMKN 1 Cibadak.
Saat diwawancarai, Febriansyah mengatakan ada satu material lagi yang belum terpasang dalam tubuh helikopter ini, yaitu baling-baling atas. Namun demikian, helikopter sudah sempat diujicoba dan semua komponen berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Udah dicoba dinyalain, kata bapak nyalanya udah bagus, tapi belum diterbangin, baling-baling atasnya belum jadi," ujar Febriansyah kepada sukabumiupdate.com, Kamis (11/07/2019).
Febri menjelaskan dua titik yang harus dipasangi baling-baling berada di bagian atas dan bagian belakang, dengan ukuran yang berbeda. Pada baling-baling bagian atas panjangnya empat meter, sedangkan baling-baling bagian belakang dengan panjang dua meter.
"Yang atas dua buah dan yang belakang satu buah baling-baling. Pembangunan tertunda beberapa minggu karena bapak bekerja di bengkel bubut. Jadi kadang dikerjain, kadang enggak," kata Febriansyah.
Reporter : CRP 3
Redaktur : HERLAN HERYADIE