Video: Siswa Kelas Jauh MI di Sukabumi Terpaksa Belajar di Posyandu

Sukabumi Update
www.sukabumiupdate.com
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2019 0:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukabumi Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Siswa kelas jauh MI Bojongkalong Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terpaksa menggunakan Posyandu untuk kegiatan belajar mengajar. Pasalnya, kelas jauh MI Bojongkalong di Kampung Cipanengah RT 10/04 Desa Sirnamekar, itu hanya memiliki satu ruangan saja dengan ukuran 8x8 meter persegi.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut tidak seimbang dengan jumlah 54 siswa kelas I sampai kelas V. Kendati ruangan yang berdiri di tanah wakaf ini sudah disekat dua, namun tetap saja tak dapat menampung jumlah siswa sehingga selain belajar di Posyandu ada juga siswa yang belajar di teras kelas.
Pembina kelas jauh MI Bojongkalong, Aang Suryana, mengakui keadaan ini begitu memprihatinkan. "Dengan satu ruangan dan jumlah 54 siswa. Siswa harus belajar bergiliran, kalau lama menunggu teras depan sekolah juga dipakai belajar. Bahkan kami sering menggunakan Posyandu, izin kepada kepala desa," jelasnya.
Aang mengatakan, selain dipakai untuk MI Bojongkalong pada siang harinya ruangan dipakai juga untuk belajar MD At Taqwa yang memiliki 42 siswa.
Kelas jauh MI Bojongkalong ini didirikan pada tahun 2014 karena pertimbangan jarak yang cukup jauh antara kelas jauh dengan induk MI Bojongkalong. "Kelas jauh MI Bojongkalong berjarak tujuh kilometer dengan sekolah induk MI Bojongkalong yang berada di Kampung Babakan Sirna Desa Sirnamekar," jelas Aang.
ADVERTISEMENT
Sejatinya ada sebuah sekolah lain, yaitu SDN Bangkonol di Desa Sukaluyu, Kecamatan Kalibunder. Akan tetapi untuk menuju SDN Bangkonol ini melewati jalan setapak dan menyeberangi jembatan gantung Rahong. Mengingat akan keselamatan anak-anak, akhirnya dibangun kelas jauh MI Bojongkalong.
Kini, pihak kelas MI Bojongkalong sangat membutuhkan bantuan untuk menambah kelas. "Kami sangat membutuhkan uluran tangan, untuk menambah ruang kelas," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sirnamekar, Ajat Sudrajat, mengatakan untuk saat ini keberadaan lembaga sekolah di wilayah Desa Sirnamekar baru ada dua, yaitu MI Bojongkalong dan MTs Asobari. Sedangkan untuk SD tidak ada. Pihak desa sangat ingin membantu namun untuk pembangunan sekolah tak bisa dianggarkan dari dana desa.
"Memang sangat dilema adanya kekurangan ruangan kelas jauh MI Bojongkalong. Pihak desa tidak bisa menganggarkan dari dana desa karena terbentur aturan. Namun kami pun tetap berusaha dengan pihak MI, baik lewat swadaya dan pengajuan lainnya, untuk sementara ini kami pun mempersilakan siswa kelas jauh MI Bojongkalong untuk memakai Posyandu jika tidak sedang digunakan," pungkasnya
ADVERTISEMENT
Reporter: RAGIL GILANG