Warga Kabupaten Sukabumi Minta Bantuan Pemerintah soal Keretakan Tanah

Sukabumi Update
www.sukabumiupdate.com
Konten dari Pengguna
28 November 2019 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukabumi Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warga saat menunjukan rumah yang retak akibat pergerakan tanah di Kampung Babakansirna RT 03/06 Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto:Nandi
zoom-in-whitePerbesar
Warga saat menunjukan rumah yang retak akibat pergerakan tanah di Kampung Babakansirna RT 03/06 Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi. | Sumber Foto:Nandi
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Dampak bencana pergerakan tanah di Kampung Babakansirna RT 03/06 Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi sejak Senin (28/11/2019) kemarin, terus meluas. Sebelumnya ada 15 rumah yang rusak dan kini jumlah kerusakan semakin bertambah.
ADVERTISEMENT
Ketua RT setempat, Ahmad Rosandi mengatakan hasil pendataan ulang yang dilakukan Kamis (28/11/2019) dari jumlah 47 bangunan rumah warga termasuk dua bangunan masjid dan majelis taklim di RT 03, tercatat sebanyak 17 rumah mengalami retak-retak, rusak sedang dan rusak ringan.
"Sudah dilaporkan ke Pemdes Limusnunggal. Sedangkan lima bangunan harus segera direlokasi karena kerusakannya sudah parah. Bahkan, ada yang sampai harus mengungsi kerumah saudara dan kerabat terdekat," kata Ahmad kepada sukabumiupdate.com, Kamis sore.
Selain bangunan, lanjut Ahmad, sebagian jalan setapak di kampung itu juga ikut retak. Bahkan ada yang terbelah dengan kedalaman 2,5 meter. Ahmad memperkirakan bencana terjadi akibat kemarau panjang yang masih melanda. Untuk itu pihaknya meminta pemerintah agar segera menerjunkan tim ahli untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"Kami warga sini khawatir kalau turun hujan deras dan air masuk ke rongga-rongga celah retakan tanah. Bukan tidak mungkin sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Warga minta pemerintah segera menerjunkan ahli untuk meneliti, penyebab dari retakan tanah tersebut. Kalau sama ahlinya kan mungkin bisa menentukan apakah tempat ini masih layak atau tidak untuk ditempati warga," tandasnya.