Ada Gua Saluran Irigasi di Bawah Lubang Misterius Kadudampit Sukabumi

Konten Media Partner
7 September 2018 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ada Gua Saluran Irigasi di Bawah Lubang Misterius Kadudampit Sukabumi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Lubang misterius yang berada di tengah sawah di Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus menyita perhatian publik. Lubang ini diduga muncul akibat amblesnya gua saluran air irigasi yang melintas tepat di bawahnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelusuran tim sukabumiupdate.com, di dasar lubang berdiameter 6 meter dengan kedalaman lebih dari 10 meter itu memang ada lubang seperti gua.
“Memang ada saluran air seperti gua di bawahnya,” ujar pemilik sawah lokasi lubang tersebut, Cece Sudirman (20), kepada sukabumiupdate.com, Jumat (7/9).
Gua yang berada di bawah area persawahan tersebut memiliki panjang sekitar 50 meter. Dilihat dari airnya yang masih mengalir, saluran air irigasi di gua itu disebut masih aktif. Namun karena ambrol, air yang melintasi gua itu pun menjadi tersumbat.
Dengan diameter sekitar 2 meter, gua itu dapat dimasuki manusia. Diketahui bahwa gua saluran air itu biasa menjadi tempat bagi warga untuk mencari belut.
“Banyak burung walet yang masuk, gua itu juga jadi sarang walet,” ujar Cece.
ADVERTISEMENT
Cece mengaku merugi hingga Rp 300 ribu karena sawah yang ambles itu baru saja dia tanami padi. Selain merusak sawah, lubang besar itu juga membuat suplai air untuk irigasi pertanian terancam terhambat.
Camat Kadudampit, Jenal Abidin, yang datang ke lokasi lubang itu bersama petugas Dinas Perindustrian Sumber Daya Mineral menegaskan akan segera melakukan perbaikan.
"Akan segera kami tangani dan sudah direncanakan untuk menambahkan pipa beton pada saluran air. Tinggal kami berdiskusi kembali dengan pemilik lahan. Untuk sekarang, kami mengimbau kepada masyarakat setempat agar tidak terlalu mendekati lokasi, takut amblesnya lebih besar," ungkap Jenal.
Dia khawatir luas tanah yang amblas meluas karena kontur tanah di sekitar lokasi terbilang labil. “Kita berharap tidak amblas lagi karena dekat ke permukiman warga. Untuk itu warga diminta menjauh,” kata dia.
ADVERTISEMENT