Akses Jalan Rusak Berat, Petani di Tegalbuleud Sukabumi Keluhkan Mahal Biaya Transportasi

Konten Media Partner
25 Mei 2018 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akses Jalan Rusak Berat, Petani di Tegalbuleud Sukabumi Keluhkan Mahal Biaya Transportasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Jalan penghubung Desa Buniasih-Tegalbuleud di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi rusak berat. Kondisi ini berdampak terhadap aktivitas petani.
ADVERTISEMENT
Kerusakan jalan terjadi dari Kampung Cibatu, Desa Buniasih hingga Kampung Karanganyar Desa Tegalbuleud. Kemudian di Kampung Cilame - Puncakjengkol.
"Dulu ada program perbaiman jalan Perkebunan Inti Rakyat ( PIR ), pertama kali diaspal tahun 1999 - 2000 dengan status jalan desa," ujar Dede Surahman (41 tahun), warga Kampung Rancaerang, Desa Buniasih, ditemui sukabumiupdate.com, Jumat (25/5/2018).
Dulunya, kata Surahman, ruas jalan tersebut bisa dilalui kendaraan roda empat. Pihak pemerintah desa pun kerepotan mengurus ruas jalan PIR tersebut. Selain rimbun dipenuhi rumput, juga dibeberapa titik terkena timbunan tanah.
"Kondisi sekarang sangat terbengkalai tidak jelas, pihak mana yang berwenang atas kondisi jalan penghubung ini. Kami berharap jalan tersebut statusnya menjadi jalan Kabupaten, biar bisa dikelola dan terawat sehingga berfungsi dengan baik," tuturny.
ADVERTISEMENT
Warga lainnya, Nurdin Rikmana (35 tahun), menambahkan, akses jalan tersebut punya peran penting membantu masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian. Khususnya untuk pengangkutan hasil pengolahan gula merah.
Petani merasakan peningkatan biaya transportasi cukup karena jalanan rusak.
"Petani harus mengeluarkan ongkos Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu untuk per kantong gabah atau gula merah, dengan berat 50 kilogram per kantong," ujarnya.
"Saat jalan tersebut masih baik, banyak mobil masuk membeli hasil pertanian. Sekarang, kalau enggak pakai motor, petani harus mengangkut dulu ke jalan utama sejauh dua kilometer," pungkasnya.