Alasan RS Sekarwangi Sukabumi Rujuk Korban Penembakan ke RSHS Bandung

Konten Media Partner
17 Juni 2019 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ryan Rasydin (kanan) saat berada di RS Sekarwangi Cibadak untuk menjalani pemeriksaan di poli bedah, Senin (17/6/2019) pagi. Dari RS Sekarwangi, Ryan kemudian dirujuk ke RSHS Bandung untuk operasi pengangkatan proyektil.
zoom-in-whitePerbesar
Ryan Rasydin (kanan) saat berada di RS Sekarwangi Cibadak untuk menjalani pemeriksaan di poli bedah, Senin (17/6/2019) pagi. Dari RS Sekarwangi, Ryan kemudian dirujuk ke RSHS Bandung untuk operasi pengangkatan proyektil.
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Pihak BLUD Rumah Sakit (RS) Sekarwangi Cibadak merujuk Ryan Rasydin (21 tahun) ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru senapan angin, Senin (17/6/2019). Ryan dirujuk dengan pertimbangan RSHS lebih lengkap dari sisi peralatan medis dan Sumber Daya Manusia (SDM).
ADVERTISEMENT
Humas RS Sekarwangi Cibadak Ramdansyah mengatakan, sebelum dirujuk ke RSHS Bandung Ryan masuk ke poli bedah RS Sekarwangi pada Senin pagi.
"Pasien dirujuk ke RSHS jam 1 siang tadi karena pertimbangan yang terbaik untuk pasien karena fasilitas di RSHS lebih lengkap demikian dengan SDMnya lebih lengkap," ujar Ramdansyah kepada sukabumiupdate.com, Senin (17/6/2019).
Ryan akan menjalani operasi pengangkatan proyektil dengan memanfaatkan layanan KIS. "Biaya pakai KIS," singkat Ramdansyah.
Ryan, warga Kampung Pamatutan RT 18/07, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, ini tiba-tiba merasa ada benda asing menembus tubuhnya saat mengantarkan istrinya belanja baju lebaran di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (25/5/2019) lalu. Pada hari itu juga Ryan masuk RS Sekarwangi Cibadak dan diketahui ada proyektil senapan angin ditubuhnya.
ADVERTISEMENT
Sehari setelah kejadian ini, pada Minggu (26/5/2019), Ryan kemudian dirujuk dari RS Sekarwangi ke RSHS Bandung untuk operasi. Akan tetapi operasi pengangkatan proyektil tak dilakukan karena keterbatasan biaya. Adapun BJPS Ketenangakerjaan yang dimiliki Ryan tak dapat mengklaim biaya operasi. Sehingga untuk pengobatan Ryan selama di RSHS menggunakan umum. Ryan pun pulang ke rumahnya pada Selasa (28/5/2019) malam lalu untuk mengurus KIS serta pertimbangan dokter RSHS akan libur sebab mendekati Lebaran.
Usai Lebaran, sesuai keinginan keluarga, Ryan kemudian menjalani bedah di RS Kartika Cibadak. Akan tetapi karena keterbatasan alat di RS Kartika Cibadak maka pengangkatan proyektil tidak berhasil. Dengan demikian operasi pengangkatan proyektil tetap harus dilakukan di RSHS.