Balita Perokok Asal Cibadak Sukabumi Akan Diterapi

Konten Media Partner
15 Agustus 2018 11:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balita Perokok Asal Cibadak Sukabumi Akan Diterapi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Bocah perokok berusia 2,5 tahun asal Kampung Tenjojaya RT 04/04, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi akan menjalani terapi agar kebiasaan buruknya hilang. Bocah berinisial RAP menjadi perhatian publik lantaran telah mengalami kecanduan rokok sejak satu bulan setengah.
ADVERTISEMENT
"Dua minggu kedepan akan dilakukan terapi. Terapi yang dilakukan oleh orang tua yang didukung oleh kita sebagai aparat yaitu pemerintah tingkat desa, kecamatan, dan kesehatan," ujar Camat Cibadak, Heri Sukarno kepada sukabumiupdate.com, Rabu (15/8).
Menurut dia, pemerintah desa dan kecamatan akan melakukan penanganan, sedangkan untuk pihak puskesmas akan menangani kesehatan dari RAP. Heri menyebutkan, akan ada dua upaya dalam penanganan kasus tersebut.
"Yang pertama adalah memberikan pemahaman terutama kepada keluarga dan orang tua untuk hidup sehat tidak merokok. Yang kedua terapi," ujarnya.
Kepala Puskemas Cibadak Maman Surahman mengungkapkan, terapi untuk RAP akan dikoordinasikan dengan pihak Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Sebab, terapi dilakukan oleh lembaga yang menangani masalah anak, seperti terapi yang dilakukan kepada bocah perokok lainnya yaitu IH pada 2012 lalu.
ADVERTISEMENT
"IH itu diterapi dibawa ke Jakarta. Tapi tidak jauh-jauh ke Jakarta di Bunut (RSUD R Syamsudin SH) juga ada," ujarnya.
Maman menuturkan, terapi yang dilakukan bisa memberikan gambar-gambar terkait rokok dengan tema menyeramkan yang bisa membuat anak takut.
Adapun waktu yang dibutuhkan untuk waktu terapi tak membutuhkan waktu yang lama. Halnya seperti terapi yang dilakukan kepada IH bocah perokok asal Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi pada 2012 silam, waktu yang dibutuhkan hanya satu bulan saja.
Ia juga meminta agar kedua orang tua RAP dapat mendukung kegiatan tersebut. Sebagai orang tua, tentunya perlu bersikap tegas dan melarang anak mendekati rokok.
"Setelah diterapi, orang tua cuek dan membiarkan maka kebiasaan buruk anak akan kembali lagi kepada semula," ujarnya.
ADVERTISEMENT