Cabai Rawit Mahal, Pedagang Cilok di Cikembar Beralih ke Bumbu Sachet

Konten Media Partner
23 Juli 2019 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa pedagang cilok di Cikembar Kabupaten Sukabumi beralih menggunakan bumbu cabai bubuk lantaran harga cabai rawit melambung tinggi. | Sumber Foto:Ruslan AG.
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa pedagang cilok di Cikembar Kabupaten Sukabumi beralih menggunakan bumbu cabai bubuk lantaran harga cabai rawit melambung tinggi. | Sumber Foto:Ruslan AG.
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa pedagang cilok di Cikembar Kabupaten Sukabumi terpaksa mengganti racikan bumbu sambalnya dengan cabai bubuk sachet gara-gara harga cabai rawit mahal.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pedagang cilok, Juhendi (40 tahun) mengaku kewalahan setelah mengetahui harga cabai rawit di pasar terus melambung tinggi, menembus harga Rp 70.000 hingga Rp 100.000 per kilogram.
"Meskipun mengalami sempat penurunan, namun tetap untuk pedagang kecil seperti saya harga segitu itu masih terbilang mahal," kata Juhendi kepada sukabumiupdate.com, Senin (22/7/2019).
Menurutnya, cabai rawit yang diolah menjadi sambal sudah menjadi pelengkap dan tidak bisa tidak ada dalam jajanan cilok, selain dari saos dan kecap.
"Makanya disiasati saja pakai bumbu cabai bubuk kemasan sachet. Mau gimana lagi? Kalaupun dipaksakan pakai cabai rawit untung dari hasil jualan bisa berkurang. Tapi mudah-mudahan saja harga bisa kembali normal," tandas Juhendi.